04|168

529 65 11
                                    

168: a cute bunny from rennald

"Nona, ini saatnya kita untuk kebawah."

Emily menjemputku tak lama setelah Duke pergi dari kamarku.

"Iya."

Aku mengangguk dan mengangkat tubuhku dari sofa. Aku mengikuti Emily ke bawah, dan suasana mansion saat itu lebih tenang dari yang aku kira.

Tempat untuk upacara kedewasaan didekorasi dengan indah bukan berada di ruang perjamuan di dalam mansion, bukan di taman depan, tetapi di taman belakang.

Itu adalah keinginan Duke. Itu adalah tempat dimana aku selalu menghabiskan banyak waktu, dan selain hal itu, tempat itu tidak benar-benar tidak ada artinya.

Setelah aku dengan susah payah menekan perut yang terasa sakit lagi, aku berjalan melewati pintu belakang yang terbuka lebar. Sinar matahari yang cerah bersinar di luar.

Tempat itu, yang telah terlarang untuk dimasuki selama dua hari karena persiapan upacara, berubah menjadi pulau bintang yang indah.

Tirai putih baru, tenda, bunga, kristal, dan berbagai permata dengan podium berdekorasi mewah dan banyak meja yang disulam dengan koin emas berwarna-warni.

Ternyata, air mancur besar, yang baru beberapa hari lalu tidak ada di sana, sedang dialiri air yang deras.

Seolah ingin menghiasi semuanya, hujan bunga langka berwarna-warni yang flamboyan jatuh dari langit.

"Ini bukan fantasi, ini keajaiban kehidupan nyata, Putri."

Emily berbisik senang.

"Untuk hari ini, Duke menyewa banyak penyihir supaya mempersiapkan nya."

Ketika aku mendengar penjelasan itu, aku bisa melihat sedikit mengapa Duke bersikeras begitu kuat sehingga dia tidak bisa membatalkannya.

Upacara itu hanyalah puncak kemewahan yang tampaknya telah dikeluarkan dari semua uang yang dia miliki.

(Jujur, selama ini aku kagum Ama cloude, Alphonse, Noah, papanya enisha, roan dll, duit mereka ini bisa buat beli satu negara yah?)

"Bukankah Ini sangat indah, nona...."

Emily bergumam sambil menatap langit dengan mata coklatnya yang melamun.

Aku mengulurkan tangan ku keudara. Tepat pada waktunya, ada kelopak yang jatuh mendarat di telapak tanganku.

Pada saat itu, aku tidak bisa menghentikan pandangan ku dari telapak tanganku.

Kelopak berwarna pink pastel yang didambakan adalah bunga The Ellen Wick Rose.

Untuk menghindari pertengkaran dengan Renald yang mengatakan tidak ada artinya dan cantik di depan Duke.

Saat itu aku menatapnya.

Ttuk-.

Tiba-tiba, seseorang menarik tanganku ke udara.

"Apa yang kamu lakukan? berdiri di sini dengan wajah bodoh?"

Ketika aku melihat ke atas, aku dapat melihat rambut merah mudanya.

Aku membuka mulut ku dengan cemberut.

"Apa?"

"Tidak ada satupun ksatria yang mengatakan dia akan mengantarmu ke upacara, kan? Wah, kamu benar-benar bisa jadi orang bodoh tanpa aku disisimu."

"Aku tidak membutuhkanmu, aku bisa pergi sendiri. Dan sudah kubilang jangan bicara padaku sebentar."

Aku mengatakannya dengan tajam lalu menjentikkan tangan dan mencabut tanganku dari genggamannya.

White Lily Means Death[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang