Putra Mahkota berteriak dengan tergesa-gesa, sambil menepuk punggung tanganku yang sedang menarik keras rambutnya.
"Putri! Tolong Bi-biarkan aku lepas dan kita bisa bicara!"
"Lepaskan apa? Satu-satunya cara untuk menghilangkan keraguanmu yang tidak berharga itu adalah dengan menarik rambutmu!"
"Ini, ini adalah serangan terhadap anggota keluarga kerajaan! Kamu pikir kamu akan lolos setelah semua ini?"
Jika kita berada di istana kekaisaran sekarang, seseorang akan memperhatikan kita dan mungkin mereka akan mencoba menarikku menjauh dari pangeran. Tapi untungnya, kami berada di ruang insinerator rumah sang duke.
Dengan kata lain, itu adalah zona aman milikku.
Aku tertawa dan menjawab dengan dingin.
"Hah. Kalau begitu ayo potong lehermu!"
"Ugh! Penelope Eckart!"
Callisto berteriak sambil berjuang untuk lepas dari cengkeraman tanganku.
Tapi dia tidak mengerahkan seluruh tenaganya untuk menarik tanganku keluar.
Jadi aku terus memegangi kepalanya dan menggoyangkan rambutnya agar begitu rambut emasnya itu bisa lepas.
'Apa yang akan kamu lakukan jika aku tidak ingin melepaskannya?'
Melihat dia disakiti seperti orang bodoh, pikiranku dipenuhi dengan kesedihan. Aku menariknya ke titik di mana aku merasa seperti akan mencabut semua rambutnya menggunakan tanganku.
"Ahhh-!"
Aku memikirkan tentang jeritan putus asa di latar belakang game dan tiba-tiba aku menyadari bahwa aku tidak pernah mengatakan kepadanya bahwa aku menyukainya, atau kata seperti aku mencintainya sebelumnya.
Bahkan ketika dia hampir mati karena berjuang dengan pertarungan melawan naga, dan aku yang harus memilih apakah aku akan tinggal di sini atau kembali ke dunia ku.
Pada titik tertentu, dia akan berkata seolah-olah dia adalah satu-satunya pria yang menawarkan semua kasih sayang dan cinta dalam hubungan ini, dan jika dia tidak memelukku seperti orang gila, aku akan segera pergi..
Aku sendiri tidak mengerti mengapa dia seperti ini.
'Sudah kubilang aku memilih diri mu sendiri, mengapa kamu begitu cemas tentang itu?'
Tapi sekarang aku akan pertimbangkan itu, aku pikir
Aku hanya mendapat sedikit pencerahan tentang ini.—".... takut, bagaimana jika karena aku kau harus menyerah dalam segala hal dan mundur."
—" Jika kau nanti menangis, dan berharap agar kau dapat kembali dengan penyesalan, apa yang harus aku lakukan nantinya?"
(Note: Ditoev main story chap 231)
Apa yang aku katakan padanya saat itu?
—"aku tidak menyerah. Aku baru saja memilih apa yang lebih baik untuk diriku."
—"...memilih?"
—"Iya. Aku memilih keuntungan yang akan aku dapatkan jika berada di sini, dan apa yang baik bagi ku."
Dibandingkan dengan kehidupanku sebelumnya, keberuntunganku ditempat ini jauh lebih berlimpah, begitu pula cita-citaku. Tapi Callisto tetap mengkhawatirkan pilihanku, benar atau salah.
Begitu pula diriku, aku takut begitu aku kembali, aku akan kehilangan semua kehangatan dan semua hal yang ditunjukkan Callisto yang membuatku merasa....
KAMU SEDANG MEMBACA
White Lily Means Death[✓]
Random[ Just a Projects ] HUSH! Jauh-jauh sana! Jangan hiraukan keberadaan ku!