03. Ada Yang Patah

2K 874 138
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hardana Jiwa Pamungkas adalah tipekal teman tengil yang hobinya bercanda. Selalu jadi pusat perhatian, sering dianggap badut karena kemampuannya menghidupkan suasana, dan jadi teladan bagi adik tingkat karena keaktifannya di kampus. Selain jadi mahasiswa kesayangan dosen, Aji juga bagian dari anggota BEM tingkat universitas dan selalu jadi MC andalan ketika kampus punya acara.

Baru memasuki tahun kedua, Aji sudah berhasil kenal dengan staff rektorat bahkan dengan rektor itu sendiri.

Cowok yang kuliah jurusan seni musik ini memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Kata penghuni kos, Aji itu punya sifat 4D alias aneh. Ada-ada saja kelakuannya, tapi justru itu yang menghibur.

Kosan lebih sering didominasi oleh suara Aji ketimbang yang lain. Itu sebabnya saat Aji tiba-tiba tidak banyak bicara, yang panik bukan cuma satu atau dua orang, tapi semua penghuni kosan.

Seperti hari ini.

Setibanya di kosan Aji langsung menjatuhkan diri ke sofa dengan posisi telungkup dengan posisi wajah menghadap ke bantal. Jelas itu membuatnya sesak napas. Orang pertama yang menemukan Aji dalam posisi berbahaya itu adalah Prima.

Ketika Prima bertanya, tidak satupun jawaban didapatkan dari cowok itu. Yang paling bikin khawatir adalah tidak adanya pergerakan sama sekali dari cowok itu sampai membuat Prima pikir Aji berhenti bernapas. Jelas dia seketika jadi panik lantas menghubungi Bayu. Bayu adalah satu-satunya orang yang ada di pikirannya di saat-saat kepepet begini.

Dengar kabar dari Prima, Bayu yang ada di kampus buru-buru kembali ke kosan. Setelah sampai di kosan, pemandangan pertama yang didapati adalah Aji masih dengan posisi yang sama, telungkup di sofa.

"Kok lo biarin sih, Pim. Balikin badannya."

"Nggak kuat, Mas."

Bayu menghela napas panjang. Dengan perasaan nggak karuan cowok itu berusaha membalikkan posisi Aji yang telungkup menjadi berbaring. Namun ternyata Aji mempertahankan posisinya.

Kesal tapi juga lega. Setidaknya dia tahu kalau Aji masih hidup.

"Pim, dia masih hidup belum berhenti napas."

"Gue kira udah nggak napas, orang nggak gerak sama sekali."

Bayu mendecak sebal. Prima meringis.

"Dari kapan dia begini?"

"Nggak tau, pokoknya gue dateng tadi posisinya udah begini."

"Ji, kalau lo nggak balik badan, hidup lo gue jamin cuma lima menit lagi."

"Ck sembarangan lo, Mas"

"Ya mau gimana? Dari tadi dengan posisi kayak gini, apa dia nggak bakal kehabisan nafas?"

"Iya juga sih." Prima melirik Bayu lalu memukulnya keras. "Ah Mas, jangan bikin gue takut!"

Bayu mengabaikan Prima dan ketakutannya. Cowok itu lebih fokus berusaha membuat Aji balik badan atau minimal menjawab pertanyaannya.

Perfect HousematesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang