Pulang kuliah ini Shasha kelihatan buru-buru. Hari ini cewek itu punya jadwal pemotretan buat salah satu clothing line. Ternyata dosennya terlalu asyik menerangkan sampai membuat jam selesainya juga molor.
Beruntungnya ada Mika yang bersedia mengantar pakai mobil Haris karena pemiliknya ada kelas sampai sore. Bukan cuma Mika, tapi Prima dan Nina pun ikut mengantar karena mereka tahu Shasha bakal pemotretan bareng Refal Hady yang jadi Galih di film Galih dan Ratna. Mereka berdua adalah penggemar berat sang aktor.
"Lama banget sih Mbak?" semprot Prima.
"Nggak usah kebanyakan ngomong, gue lagi buru-buru nih. Mik, lo yang nyetir. Gue harus buru-buru sampai sana," kata Shasha tanpa menunggu persetujuan langsung masuk.
Melihat Shasha kelihatan panik, Mika jadi ikutan panik. Dia segera masuk, memasukkan kunci mobil ke lubang kemudian menyalakan mesin.
Sangking paniknya, Mika sampai tidak memastikan keadaan sebelum memundurkan mobilnya. Sebuah mobil Honda Brio merah melintas di belakang saat Mika menginjak pedal. Sadar akan hal itu, Mika langsung refleks menginjak rem, tapi tabrakan tetap tidak bisa dihindari.
"Mati gue," gumam Mika.
Masalah Mika bukan cuma Shasha yang bakal terlambat, tapi juga Haris yang pasti mengomel mobilnya lecet.
Mika mengintip lewat kaca spion dan melihat seorang gadis yang dikenali muncul dengan muka kesal. Kalau begini mungkin masalahnya bakal jadi tiga kali lipat. Cewek itu namanya Sonya, pacar Haris. Mika jadi makin gemetaran.
"Woi, bisa nyetir nggak sih?!" Sonya mengetuk kasar kaca mobil.
"Ini urusan gue," kata Prima sadar Mika masih kaget gara-gara tabrakan ini.
Mika tidak menjawab apa-apa karena otaknya seolah berhenti berpikir.
"Negurnya biasa aja dong!"
"Kok lo yang nyolot? Mobil lo mundur tiba-tiba pas mobil gue lewat. Bisa nyetir nggak?"
"Gue nggak akan nyolot ya kalau lo mulai baik-baik! Kami emang salah tapi gue nggak suka lo negur kasar kayak gitu."
"Bacot!"
"Iya emang gue bacot. Tapi gue ngebacotin apa yang pantes!"
"Udah salah nyolot lagi."
"Lo duluan yang nyolot!"
Sementara itu di dalam mobil Shasha dan Nina memerhatikan pertengkaran di depan.
"Kayaknya panas nih," kata Nina.
"Iyalah. Pacarnya Haris yang kayak singa PMS ketemu sama Prima yang berjiwa preman berantem, bisa hancur negara api." Shasha menghela napas panjang sambil menggeleng.
Melihat keadaan di luar makin tidak memungkinkan, Shasha keluar dari mobil.
"Kita minta maaf. Tapi ini lagi buru-buru banget. Gue past bakal ganti rugi kok tapi nggak sekarang," ujar Shasha setibanyadi dekat mereka berdua. "Iya emang kita salah, salah banget mundur tiba-tiba. Tapi please kita urus nanti, gue bener-bener nggak punya banyak waktu. Lo anak hukum kan? Nanti bakal disamperin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Housemates
Teen FictionRumah itu bukan rumah biasa. Tersimpan banyak kisah dari para penghuninya. Disclaimer : semuanya hanya fiksi yang tidak ada hubungannya dengan realita sama sekali. Started : 10 Oktober 2020 End : 14 Januari 2021