74. Kembali

787 234 58
                                    

Perkuliahan efektif sudah dimulai sejak dua minggu lalu.

Anak-anak rumah sudah kembali pada rutinitas kampus yang membosankan sedangkan para mereka yang baru menyelesaikan KKN kini mendapat libur dan kembali ada perkuliahan minggu depan. Hanya saja beberapa ada yang sok menyibukkan diri dengan bolak-balik kampus.

Suasana di rumah agak berbeda setelah semuanya berkumpul kembali. Seperti ada banyak tembok yang membatasi satu sama lain. Tetapi ada juga yang terlihat lebih dekat daripada yang sudah-sudah.

Adapun beberapa kejadian yang membuat keadaan rumah terasa berbeda, seperti Bayu dan Nina yang terlihat sangat canggung ketika bertemu satu sama lain, tapi mereka masih mengobrol meski tampak tak seakrab biasanya. Atau Nina dan Aji yang berusaha saling menghindar. Esa dan Prima keadaannya hampir sama dengan Bayu-Nina yang terlihat canggung, bedanya mereka berdua masih bisa bercanda satu sama lain.

Yang dianggap paling aneh dalam rumah ini adalah Aryan dan Rino. Mereka memang tidak sedekat itu sebelumnya, tapi terlihat sangat jelas jika Aryan tampak menghindari Rino sementara Rino malah berusaha mendekat pada Aryan.

Keanehan itu sempat membuat Haris bertanya ; "Apa mereka terlibat kisah cinta terlarang?". Akibat bertanya seperti itu, Haris sukses kena geplak Bayu dan Calvin secara bersamaan.

Ngomong-ngomong soal Calvin, pulang dari KKN kemarin cowok itu langsung mentraktir anak-anak rumah. Calvin resmi berhenti dari status jomblo dan akhirnya punya pacar. Ia tidak mengatakan siapa perempuan yang menjadi pacarnya, tapi yang pasti orang itu satu kelompok KKN dengan Calvin.

**

"Jakarta sama Neraka kayaknya nggak jauh-jauh amat," gerutu Aryan random sambil menyampirkan kemeja kotak-kotak di lengannya.

Saat ini Aryan akan berangkat ke kampus bersama Haris dan Nina. Mereka memutuskan berangkat bersama nebeng mobil Haris agar bisa menumpang AC-nya.

"Belum berangkat tapi keringet gue udah banyak." Haris berdiri setelah sepatunya terikat dengan rapi. "Ketek gue udah basah belum?" tanyanya mengangkat tangan.

"Ris, please deh, pertanyaan lo nggak ada yang lebih bagus dikit, apa?" ujar Nina tertawa kecil.

"Serius gue, basah nggak?" tanya Haris mengangkat kedua tangannya.

"Nggak kelihatan, baju lo item," jawab Nina jujur.

"Basah juga nggak pa-pa kali ya, kan keringet gue wangi," ujar Haris tiba-tiba mencium ketiaknya sendiri, membuat yang lain melihatnya geli.

"Makin siang makin sarap nih orang," ujar Nina menggelengkan kepala heran.

"Ayo berangkat," ajak Aryan bangkit menggendong tasnya. "Kak, nanti lewat jalan yang jauh aja ya biar bisa lama ngerasain AC," katanya pada Haris.

Haris menyentil dahi si bungsu dengan gemas. "Bensin gue bisa terkuras habis kalau gitu. Lagian sekret himpunan lo nggak ada AC-nya apa?"

Aryan mengusap dahinya sambil mengerucutkan bibir. Sentilan Haris lumayan juga. "Ada sih, tapi males ah."

"Kalian belum berangkat," kata Esa yang baru keluar rumah.

"Gue kira udah berangkat duluan," sahut Mika yang membuntut di belakangnya.

"Kenapa? Pada mau nebeng juga? Bisa bisa," tawar Haris. Masa bodoh dengan fakta mobilnya yang berukuran kecil dan bisa saja penumpangnya dempet-dempetan di belakang.

Untungnya Mika menggeleng sambil tersenyum. "Gue berangkat bareng Esa aja."

Esa mengernyit dan menoleh pada cewek itu. "Yakin? Ini panas lho."

Perfect HousematesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang