66. Isi Kotak

695 230 32
                                    

-Selamat Membaca-

"Lo balik bareng gue atau gimana?" tanya Rino ke Shasha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo balik bareng gue atau gimana?" tanya Rino ke Shasha.

"Gue balik bareng temen-temen gue, ntar dijemput soalnya udah janjian," jawab Shasha sibuk memainkan ponsel yang hanya dijawabi anggukan oleh Rino.

Mereka berdua tengah berada di teras bersiap-siap pulang ke rumah. Rino sedang mengikat tali sepatu sedangkan Shasha duduk santai menunggu temannya menjemput.

Tin

Suara klakson dari luar rumah membuat kedua orang itu menoleh ke sumber suara. Sebuah mobil kuning berhenti di depan pagar. Shasha bangkit dari teras meraih koper dan tas ranselnya.

"Duluan, No, lo hati-hati di jalan." Shasha menepuk bahu cowok itu sebelum berjalan cepat menghampiri teman-temannya.

Sebagai laki-laki sejati Rino menghampiri, membantu Shasha memasukkan koper ke bagasi mobil kuning tersebut. Ia juga menyapa teman-teman Shasha yang menoleh ke belakang menatapnya.

"Jangan terlalu baik!" ujar Shasha susah payah menahan senyumannya. "Kalau gue makin salah paham kan elo juga yang repot!"

Rino mengulum bibir. "Yaudah."

"Yaudah doang?"

"Terus maunya apa?"

Rino berjalan ke pintu penumpang belakang, membukakannya untuk Shasha. Shasha merasa tersentuh atas perlakuan manis pemuda itu membukakannya pintu. Namun sekali lagi dia menahan agar tidak tersenyum di depan cowok itu.

Dahi Shasha berkerut melihat ekspresi Rino memandangnya menunjukkan keraguan. "Ada yang mau lo omongin?"

Rino tidak langsung menjawa, dia terdiam sejenak. Sampai akhirnya tersenyum kembali. "Nanti aja setelah balik dari KKN gue omongin," balasnya lalu sedikit membungkuk berbicara pada seseorang yang duduk di bangku kemudi. "Hati-hati bawa mobilnya ya."

"Siap," jawab teman Shasha yang duduk di bangku kemudi.

Rino tetap berdiri di depan pagar sampai mobil kuning itu menghilang berbelok di tikungan.

Ia bergegas mengambil tas ranselnya di kursi lantas berjalan ke motornya. Cowok itu mendecak sebal saat sadar dirinya melupakan satu hal penting. Kunci motor beserta STNK-nya. Dan kebetulan sosok Aryan muncul memasuki halaman sambil menghitung uang kembalian dari warung.

"Yan," panggil Rino.

Aryan berhenti melangkah menoleh padanya. "Eh Mas, mau pulang sekarang?"

"Iya. Tapi ada yang ketinggalan."

"Makanya sebelum pergi diperiksa lagi barangnya."

"Ambilin dong."

"Ck selalu gue yang disuruh," gumam Aryan memasang ekspresi kecut. "Ambil apa?"

Perfect HousematesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang