44. Bingung

954 267 62
                                        

WARNING!

Belum ada kapal yang bisa dipastikan. Jadi disarankan untuk tidak naik kapal dulu, takutnya karam, hehe.

Tapi tenang aja karena Calvin sama Felix masih adem ayem. Haris baru putus dan Aryan masih struggling atas patah hatinya.

-Selamat Membaca-

Aji mengacak rambutnya setelah melepaskan helm

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aji mengacak rambutnya setelah melepaskan helm. Berjalan ke teras rumah tempat teman-temannya berkumpul sambil melepaskan jaket abu-abu, menyisakan kaus oblong hitamnya. Di sana ada Esa, Felix, Prima, dan Mika sedang mengobrol seru tanpa henti sambil makan camilan.

"Wiiih damage-nya ngalahin Nam Dosan lepas jas!" seru Mika menggoda, kebetulan dia melihat Aji melepaskan jaketnya sambil berjalan mendekat.

"Masih kalah jauh," sahut Prima yang kebetulan suka pada Nam Joohyuk, pemeran Nam Dosan di drama Start Up.

"Assalamualaikum," ucap Aji mengabaikan godaan tersebut, melepaskan sepatu lantas gabung duduk di teras bersama yang lain.

"Cepet amat, itu ceweknya nggak diajak malam mingguan dulu?" celetuk Felix walau sibuk mengetik cepat membalas komentar di Tiktoknya.

"Waalaikumsalam dulu dong, Kokoh!" tegur Esa.

"Eh iya, Waalaikumsalam," jawab Felix sambil meringis.

Aji melengos mengambil posisi di sebelah Esa. "Mas Bayu sama Mbak Nina tuh pacaran ya?" tanyanya membuat yang lain menoleh padanya dengan ekspresi bingung.

"Random amat pertanyaan lo," ujar Prima mengangkat sebelah alisnya.

"Menurut lo pada gimana?" tanya Aji memandangi teman-temannya satu per satu meminta pendapat.

"Mas Bayu sama Mbak Nina?" Mika mengernyit menatap Aji yang berbaring menggunakan paha Esa sebagai bantal sambil memain-mainkan kunci motor.

"Nggaklah," kata Prima kembali memandang ponselnya. "Mereka mah emang udah deket sebelum kita masuk ke kos ini kan."

Aji tak menoleh, menghela napas pelan. "Gue lihat Mas Bayu sama Mbak Nina di festival UPH tadi," katanya dengan nada santai.

Felix mengunci layar ponsel. Ia yang duduk di kursi kayu langsung turun ke bawah mendekat pada Aji. "Terus kenapa kalau mereka ke sana barengan? Ada yang salah gitu?" tanyanya mengerutkan kening. "Kita di sini kan sering jalan bareng. Berdua cewek-cowok juga sering, jadi harusnya hal kayak gini nggak perlu lo tanyain."

"Lagian kalau Mbak Nina sama Mas Bayu pacaran kan bukan urusan kita," ujar Prima.

Esa mengangguk setuju. "Mereka cocok juga."

Aji merapatkan bibir. "Belakangan ini gue ngerasa orang-orang di rumah ini ada something."

"Apaan?" tanya Prima, Mika, dan Esa kompak.

Perfect HousematesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang