Waktu menunjukkan pukul 23.00 WIB, gadis itu pun terbangun setelah sempat tertidur sejak pulang sore tadi dari kampus. Ia terbangun karena ingat kalau dia belum salat Isya, bahkan tak sengaja melewatkan salat Maghrib.
Dengan memaksakan diri, dia pun menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Letak kamar mandi berada di ujung lorong asrama mahasiswa yang ia tempati. Setelah berwudhu, dia pun mengenakan mukena dan menggelar sajadah di kamarnya.
Dia kemudian mengambil posisi berdiri, mengucapkan takbir dan memulai salat. Awalnya tidak ada hal aneh saat salat, namun ketika duduk di antara dua sujud di rakaat ketiga, dia mendengar suara doa dalam salat. Suara itu terdengar berasal dari belakangnya, seperti makmum.
Sempat terpikir, mungkin saja itu adalah suara Ila, penghuni kamar depan kamarnya yang sering masuk tiba-tiba. Untuk memastikan perasaannya itu, dia mengintip makmum itu saat sujud. Dilihatnya ada kain putih seperti ada seseorang yang sujud juga di belakangnya.
Saat salam, dia terkejut karena tidak ada siapa-siapa di belakangnya. Merasa ada yang tak beres, dia keluar dan mengetuk kamar Ila. Namun, tidak ada jawaban dari dalam kamar. Dia pun baru teringat kalau Ila baru saja pulang kampung hari ini.
Dia kemudian menghubungi Tamara, tetangga kamar sebelahniya. Nyatanya, Tamara sudah balik ke Pontianak sore itu. Usai menelepon Tamara, gadis itu merasa ada seseorang yang duduk di belakangnya. Perasaannya semakin tak karuan, merinding, namun dia hanya bisa membaca kalimat doa sambil memejamkan mata.