°1. Berangkat Bersama°

6.9K 180 29
                                    

AKU NGGAK MAU BASA-BASI. CUMA MINTA, YANG SUKA INI CERITA SILAKAN BACA DAN PENCET BINTANG SEBELAH KIRI. LALU JANGAN LUPA FOLLOW AKUN WP AKU. ITU AJA SIH YA.

KALAU NGGAK SUKA, IYA UDAH PERGI AJA. PERGI NGGAK USAH MENINGGALKAN JEJAK BURUK YA:'))

SELAMAT MEMBACA^^

SELAMAT MEMBACA^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


••

"Anjir!"

Samuel memegangi dada kirinya yang baru saja mendapat tendangan dari Fathur. Samuel tersungkur sembari meringis pelan. Shit! Karena tidak fokus ia sampai kecolongan.

Samuel lantas berdiri, merapikan jaket army dengan bordiran gambar macan tutul yang diberi warna hitam, jaket kebanggan Dark Lion.

"Maju lo!" tantang Samuel pada Fathur. Heran, setiap kali tempur selalu saja dirinya yang diincar Fathur. Dendam apa Fathur pada dirinya?

"SIAPAPUN TOLONG!!" Suara pekikan seorang gadis itu membuat pergerakan cowok-cowok di sana terhenti. Gadis cantik dengan rambut dikuncir satu itu berlari kearah kerumunan cowok-cowok itu.

"Eh tolong dong tolong!!"

Samuel berdecak, gadis yang tidak ia kenal itu terus merengek sembari menarik-narik tangannya. Ia paling tidak suka dengan orang yang sok akrab dengannya seperti ini.

"Lepas! Atau gue patahin tangan lo!" bentak Samuel, menepis kasar gadis itu. "Minggir! Ini bukan area lo."

Gadis itu menyeka air matanya, ia sedikit bergidik ngeri karena menjadi pusat perhatian banyak laki-laki di sini. Ah! Ia baru sadar jika mereka sedang tawuran.

Tapi, gadis itu tidak mau peduli sekarang. Ada yang lebih penting!

"Siapapun di sini, tolong gue!" Gadis itu menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinga. Lalu mendekati Samuel lagi, cowok yang sebenernya juga tidak dia kenal.

"Gue yakin lo punya hati. Ayo tolongin gue!"

Samuel menatap tajam gadis itu. Benar-benar merusak suasana.

"Oh, jadi sekarang lo ada cewek?" celetuk Fathur, selaku anggota geng Arthur. Cowok itu manggut-manggut sembari mengusap dagunya.

"Bening juga. Pinter juga lo carinya."

Samuel tidak merespon, jika dirinya merasa apa yang orang katakan pada dirinya tidak benar. Maka Samuel cenderung memilih tidak peduli. Buang-buang waktu, katanya.

"Udah. Jangan banyak kata!" geram gadis itu. "Ayo tolong!"

"Ck, lo siapa sih?" Randy angkat bicara.

"Hiksssrott!" gadis itu mulai alay. "Ayo tolong. Ini sangat gawat!"

Samuel diam, ia sama sekali tidak berniat menolong gadis itu. Tapi Kenzo, mendorong-dorong tubuhnya.

PANDEGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang