Hana baru saja berusia dua puluh tiga tahun ketika undangan pernikahan berwarna biru laut yang terbungkus plastik transparan berada di dalam genggamannya. Satu nama yang Hana kenal tertulis dengan cantik di dalam undangan itu. Muhammad Hanif S. Pd
Ya, Hanif lebih tepatnya. Hanif yang menjadi bagian terpenting dalam hidup Hana. Hanif yang selalu ada di saat masa-masa indah mereka. Dan sekarang, Hanif akan menikah. Ah, bukan, tepatnya sudah menikah. Dan itu adalah undangan sebulan yang lalu yang Hana temukan tersimpan rapi di bawah karpet ruang tamunya saat sedang membersihkan rumah.
Kenapa tidak ada yang memberikan undangan ini ke tangannya?! Walaupun telah lama tak bersama lagi, tapi Hana ingin tahu kabar Hanif yang menghilang begitu saja setelah wisuda mereka. Hanif ibarat di telan bumi tanpa ada kabar berita. Dan sekarang, Hana seperti tidak punya kesempatan lagi untuk bertanya- kepada Hanif alasan kenapa dia menghilang dan membiarkan Hana bertanya-tanya tanpa punya jawaban atas pertanyaannya itu- karena sekarang Hanif sudah menikah. Hanif sudah beristri!. Hanif tidak sendiri lagi!.
Hana mencengkram undangan itu dengan dada turun naik. Tangisnya pecah walau telah sekian lama berusaha ia simpan. Walau kisah mereka telah lama berakhir. Namun, Hanif adalah laki-laki pertama yang membuat pipinya merona merah, dadanya berdetak sangat kencang dan malamnya dipenuhi hayalan-hayalan indah.
Pintu rumahnya berderit. Buru-buru Hana masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu kamarnya. Menghapus sisa-sisa air mata dan melempar secara sembarang undangan ke kolong tempat tidurnya.
♡♡♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta H2 ✔
RomanceHana dan Hanif bertemu setelah sekian lama terpisah. Namun situasi mereka tak sama lagi. Keduanya sama-sama telah terikat pernikahan dan memiliki anak. Tapi cinta tak pernah kenal waktu. Cinta mampu menembus hati yang batu sekalipun. Cinta mampu men...