DUA PULUH

1.1K 85 1
                                    

Kayaknya gue harus secepatnya menemui tante Minanda. Dia yang memfitnah, dia juga yang pasti tau kebenarannya, batin Alvaro yang masih sibuk memikirkan kejadian yang tak pernah ia duga.

Ayah Maya meninggal. Empat tahun lalu Alvaro masih berusia 13 tahun. Saat itu ia tidak tahu apa-apa. Dulu saat Alvaro baru masuk ke rumah besarnya, dirinya dulu malah langsung ditunjuk oleh tantenya. Dan pada saat itu juga, Alvaro yang tidak tau apa-apa, terkejut ketika keluarganya tiba-tiba menyalahinya, memukulnya, dan menghukumnya. Padahal ia baru pulang dari tempat bermain.

Selama dua bulan lebih dulu Alvaro dikurung sendiri di dalam kamar. Ia hanya dapat memakan makanan bekas dari keluarganya. Namun, Dika, anak dari seorang pelayan rumah besarnya diam-diam masuk ke kamar Alvaro. Dika mengambil kunci kamar Alvaro dari ruang ayahnya Alvaro sendiri. Dika mengajaknya kabur dari rumah, dan Alvaro mengangguk saja. Dulu ia sudah tak tahu harus berbuat apa, makanya dirinya mengiyakan saja ajakan dari Dika. Dan pada saat itulah mereka kabur dari rumah. Masalah uang, pakaian ... Dika hanya mempunyai uang seratus ribu rupiah dua lembar. Hanya itu, sisanya mereka bekerja di warung, ataupun toko-toko. Hingga jadi sekarang, sekarang mereka berdua sudah bisa menghasilkan uang sendiri-sendiri. Alvaro mendapatkan beasiswa di sekolah ini, untuk itu ia terkadang jarang bekerja. Alvaro juga masih mempunyai uang di tabungannya karena dulu ia memenangkan lomba cerdas cermat dan mendapatkan uang seratus juta lebih. Makanya, Alvaro jarang ke cafe untuk berkerja, tetapi, jika ia merasa gabut di rumah, ia akan pergi ke cafe bersama Dika dan bekerja di sana. Dan Dika, Alvaro sudah memberikan uang padanya untuk bayar sekolah. Jadi sekarang, hidupnya akan baik-baik saja. Tidak kekurangan, tidak juga kelebihan.

Selama ini Dika-lah yang membantunya dan menemaninya. Oleh karena itu, Alvaro jadi banyak hutang budi terhadap Dika.

Hanya saja, kejadian saat Alvaro kabur dari rumah. Keluarga Candrys malah tambah membencinya dan terus mencari keberadaan Alvaro. Oleh karena itu, jika Alvaro kembali ke sana. Maka, hukumannya pun akan sangat berat.

Alvaro tidak salah. Dulu dirinya sudah mengatakan sejujurnya pada keluarganya, tapi mereka tetap keras kepala, tetap tidak percaya.

Selagi dirinya merasa benar, Alvaro akan terus mencari tau sendiri. Atau bersama Dika.

"Woi," panggil Maya tiba-tiba.

Alvaro tersadar dari lamunannya, ia segera menoleh ke Maya bingung. Padahal ia masih merasa bersalah karena tidak bisa mengatakan yang sebenarnya pada Maya. Sekarang semuanya tentang Maya telah Alvaro ketahui. Jadi, sekarang tugas Alvaro sudah selesai untuk mengetahui tentang Maya.

Sadarlah Alvaro. Ayahnya Maya meninggal dan itu semua karena ulah salah satu dari dalam keluarganya ada yang membunuhnya! Untung apa dan mengapa, Alvaro masih mencari tahu tentang itu.

Maya tidak mengetahui mengapa ayahnya meninggal. Maya juga tidak mengenali wajah ayahnya. Alvaro tidak mempedulikan itu. Yang dirinya pedulikan sekarang adalah, ayahnya Maya. Bisa-bisanya dirinya dituduh membunuh ayahnya Maya. Untuk apa?

"Alva!" panggil Maya kemudian.

Maya menghela napasnya pelan ketika melihat Alvaro yang diam melamun. Tak tahu melamun apa, Maya sudah memastikan kalau Alvaronya itu sedang memikirkannya. Ah, Maya selalu saja berharap begitu.

Alvaro menatap Maya santai. Kemarin saat dirinya mengantar Maya pulang, Alvaro hanya diam dan tidak mempedulikan pembicaraan Maya. Kemarin Alvaro masih sangat terkejut dan sangat tak menyangka.

Sampai sekarang, Alvaro masih merasa sangat bersalah dan canggung jika bersama Maya. Bukan bersama saja, menatapnya dan berbicara padanya pun Alvaro merasa sangat sesak dan bersalah. Padahal dirinya bukanlah pelaku pembunuh ayahnya Maya. Tapi Alvaro bisa merasakan bagaimana rasanya seperti Maya. Kehilangan seorang ayah yang sangat menyayanginya, bagai ditusuk pedang tajam di hatinya. Apalagi Maya tidak dapat mengingat bentuk wajah ayahnya, betapa menyedihkannya Maya.

Fake Nerd BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang