Menggapai Cintanya - 2

428 69 15
                                    

Dalam Kenangan

"Bagaimana aku bisa dengan mudah melupakanmu, tak ada rekam jejak buruk tentangmu,"

Nizar Alvian Narendra

•••©•••

📖 Selamat Membaca 📖


Ayana Zahira Daniswara, dalam diam mencintai sosok lelaki yang selalu bisa membuatnya kagum. Ia bernama Muhammad Robi Saputra, teman semasa dia kecil yang selalu menemani hari-harinya hingga remaja. Namun dua tahun belakangan harus terpisahkan karena Robi harus mengenyam pendidikannya di Kairo.

Hari ini, laki-laki itu akan datang bersama keluarganya ke rumah Ayana. Setelah beberapa hari lalu mengutarakan niat baiknya kepada Abi Arkan.  Umi Yuma di bantu asisten rumah tangganya sedari tadi sibuk menyiapkan hidangan. Terdengar deru mobil berhenti di depan rumah membuat jantung Ayana berdetak kencang tak karuan.

Kedatangan keluarga Robi disambut hangat oleh Abi Arkan. Kelurga Robi bukanlah orang baru bagi Arkan, mengingat mereka sudah mengenal sejak lama dan beberapa kali menjalin kerjasama. “Assalamualikum,” ucap Faisal, Ayah Robi.

“Waalaikumussalam, mari masuk, senang Robi datang kemari bersama keluarga,” balas Arkan.

Suasana ruang tamu menjadi sangat hangat saat kedua keluarga bercengkrama. Namun seketika tegang saat Robi berusaha mengatakan maksud dan tujuannya datang bersama keluarga. Niat mereka datang untuk mempererat silaturahmi dengan maksud untuk melamar Ayana menjadi istrinya.

“Oh iya, gini, kedatangan kita sekeluarga memiliki maksud dan tujuan yang baik. Untuk mempererat silaturahmi, khususnya ada niat baik dari Robi,” ucap Faisal.

Robi mengutarakan niat baiknya untuk melamar sekaligus menikahi Ayana. Menjadikan teman yang sudah seperti saudaranya itu menjadi pendamping hidupnya. Dan bersama-sama mengarungi rumah tangga di dunia dan di akhirat kelak.

“Saya dan Ayana sudah saling mengenal sejak lama, sejak kami masih kecil. Ada rasa yang mulai tumbuh di hati, dan itu sangat mengganggu pikiran saya akhir-akhir ini. Dengan kemantapan hati, saya ingin menghalalkan rasa itu, sehingga tak ada lagi setan yang akan menjerumuskan kita kedalam hal yang dibenci oleh Allah. Dengan ucapan bismillah, saya ingin melamar Ayana, menjadikannya satu-satunya perempuan yang akan mendampingi saya di dunia hingga di jannahnya. Apakah Ayana bersedia menerima lamaran saya?” ucapan Robi membuat semua orang terdiam mendengarkan. Bahkan setiap kalimatnya membuat Ayana berkaca-kaca.

“An, Robi bertanya sama kamu?” ucap Abi Ayana.

“Ayana sadar, Ayana bukan perempuan baik-baik. Dalam diam Ayana juga pernah merasakan hal yang sama seperti yang dirasakan oleh Kak Robi. Dengan kemantapan hati, tak ada alasan bagi Ayana untuk menolak ajakan menghalalkan rasa itu. Dengan ucapan bismillah, Ayana bersedia menjadi satu-satunya perempuan yang akan mendampingi Kak Robi di dunia hingga di jannahnya. Ayana menerima lamaran Kak Robi,” jawab Ayana membuat kedua orangtua mereka saling mengucapkan rasa syukur.

Dengan perasaan senang, keduanya masih malu-malu setelah sama-sama saling mengutarakan perasaannya. Mengingat waktu mereka yang sebentar lagi akan menempuh pendidikan di Kairo. Abi Ayana mengusulkan agar pernikahan mereka disegerakan. Dan Abinya Ayana akan lebih tenang melepas keberangkatan Ayana ke Kairo bersama imamnya.

Menggapai Cintanya ✔ [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang