Ada yang Disembunyikan
Supir Namiya melajukan mobilnya meninggalkan butik. Sebelumnya ia berencana untuk pulang, melihat jam yang masih terbilang siang, Namiya memutuskan untuk mampir ke rumah calon mertuanya. Ia terlebih dahulu menghubungi Bunda Najla baru kemudian meminta supirnya mengantarkannya kesana.
Setibannya di rumah Bunda Najla. Namiya meminta supirnya untuk pulang terlebih dahulu. Kedatangannya kesana juga untuk memastikan apakah Nizar berada di rumah dan melupakan janjinya atau bagaimana, Namiya tidak tahu,
Namiya masuk ke dalam rumah dengan membawa beberapa bahan masakan. Saat ditelfon tadi, Bundanya sedang sibuk untuk mempersiapkan makan malam. Namiya berniat untuk membantu. Ia menawarkan diri untuk belanja bahan yang mungkin kurang. Bermodal list yang diberikan sang Bunda, ia berhasil membawa pulang dua kantong bahan masakan.“Assalamualaikum bunda,” ucap Namiya yang langsung masuk ke dapur.
Bundanya sedang asyik mengupas daun bawang dibantu oleh asisten rumah tangganya. Beliau tersenyum senang kedatangan calon memantunya. Dalam benak Najla juga bertanya-tanya kenapa Namiya tidak datang bersama Nizar. Padahal sebelumnya putranya berpamit untuk bertemu Namiya.
“Nizar kemana?” Namiya bingung untuk memberikan jawaban. Ia tidak tau harus jawab apa, Namiya memilih mengalihkan obrolan dengan menunjukkan beberapa belanjaannya.
“Bunda tanya sayang, ada masalah ya?”
Namiya mengalah, pada akhirnya ia tidak bisa berbohong kepada calon mertuanya. Ia bercerita bahwa Nizar tidak datang menemuinya. Namiya sendiri juga tidak tau kemana perginya Nizar. Ia sudah berusaha menghubungi tetapi tidak ada jawaban dari Nizar.
“Sayang, kamu kalau sekiranya ada masalah sama Nizar, nggak papa cerita sama Bunda. Kalau memang Nizar salah, bunda nggak akan membela. Ini juga pesan Oma Lia sama bunda waktu masih awal menikah. Kalau ada masalah dengan Om Nafis ceritanya sama Oma Lia, jangan sama Oma Risa. Karena yang tau sifat baik buruknya Om Nafis ya orangtuanya. Kalau bunda cerita sama Oma Risa, beliau bisa saja kesal dan tidak memaafkan Om Nafis, tapi padahal bunda sudah melupakan kesalahan Om Nafis. kalau ceritanya sama Oma Lia kan beliau Ibunya, yang akan selalu memaafkan kesalahan anaknya. Begitupun bunda kepada Nizar,” jelas Bunda Najla.
“Miya rasa, kita nggak ada masalah kok Bun, kalaupun ada mungkin cuma salah paham,” jawab Namiya diakhiri dengan senyuman.
“Permisi, maaf Bu, ini ponselnya Mas Nizar bukan? Tadi ada di atas nakas garasi,” ucap Pak Dodi sembari memberikan ponsel Nizar kepada Najla. Namiya juga melihat benda pipih itu memang punya Nizar.
“Simpan dulu sayang,” ucap Najla memberikan ponsel Nizar kepada Namiya.
Najla tau pasti akan ada salah paham antara putranya dan calon menantunya. Ia tidak perlu campur selama mereka tidak membutuhkan. Keduanya sudah sama-sama dewasa untuk menyelesaikan masalah sekecil apapun dalam hubungan mereka.
“Yaudah bun, lanjut yuk, Miya bantuin apa nih?”
“Lanjutin kupas bawang dulu, bunda siapin yang lainnya,” ucap Najla sambil mengeluarkan belanjaan Namiya.
“Nasya kemana Bun,” tanya Namiya yang sibuk mengupas bawang.
“Tuh anak paling anti kalau diajak masak di dapur gini. Ada aja alasannya, padahal bunda udah minta dia belajar masak. Biar nanti kalau sudah berumah tangga nggak kesulitan kayak bunda dulu,” jawab Najla.
Namiya merasa tidak enak, dirinya juga belum bisa masak seperti Bunda Najla yang sangat sempurna menjadi menantu idaman. Ia terbiasa di bantu asisten rumah tangga Mamanya. Sehingga juga sedikit manja untuk urusan dapur. Namun sekarang sudah mulai belajar mengerti dapur, itupun karena Bunda Najla selalu telaten membantunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menggapai Cintanya ✔ [TAMAT]
Romance[Fiksi Remaja - Romance || Spinoff Separuh Agamaku || On Going] Kesalahanku, pernah menjadikan kamu harapan masa depanku. Harapan yang tak seharusnya ku tanam pada diri seorang hamba. Kamu mengajarkanku bahwa berharap semenyakitkan itu. Mengubahku y...