Menggapai Cintanya - 16

251 39 4
                                    

Labirin Cinta

Liburan keluarga Nizar kali ini sangat rame. Selain Ia dan kedua orangtuanya. Adik, sepupu dan kedua kakaknya yang baru saja menikah juga ikut liburan bersama. Setelah menikmati keseruan mendaki ke Gunung Bromo. Mereka tak ingin melewati keindahan kota wisata Batu yang menyimpan sebagian keindahan Indonesia.

Namiya membatalkan rencananya untuk diantar sopir orangtuanya. Ia bergabung dengan mobil Nizar dan orang tuanya. Sedangkan yang lainnya dengan mobil yang berbeda. Di dalam mobil Nafis mulai mencari tau tentang Namiya. Setidaknya sekarang ia bisa berkomunikasi langsung dengan perempuan yang katanya memiliki kedekatan dengan putranya.

"Jadi Namiya panggilannya gimana? Tetap Namiya gitu?" tanya Nafis.

"Miya aja boleh kok om," jawab Namiya.

Nafis banyak bertanya mengenai Miya. Juga banyak mengorek informasi mengenai kedekatan dia dengan anaknya. Hal itu membuat Nizar menggelengkan kepalanya. Tak mengerti dengan tujuan Ayahnya. Justru ia merasa itu membuat dirinya malu di depan Namiya.

Tak ada hubungan dekat diantara dirinya dan Namiya. Ia hanya merasa sebuah kebetulan ia mengenal Namiya. Kemudian perempuan itu dekat dengan bundanya. Bahkan proses hijrahnya juga karena dipertemukan dengan bundanya. Itu sebabnya Namiya menjadi dekat dengan keluarganya.

Mobil yang mereka tumpangi sudah sampai di tempat parkir coban rondo. Coban merupakan sebutan dari air terjun. Tedapat cerita mitos yang sudah melegenda dari tempat wisata coban rondo. Nama rondo dalam bahasa jawa berarti janda. Dan asal mula nama air terjun coban rondo ini berasal dari kisah asmara pasangan pengantin baru yang hidup di sana.

Dalam adat jawa sepasang pengantin yang baru memasuki usia selapan ataupun 36 hari. Mereka dilarang untuk meninggalkan rumah dan bepergian yang terlalu jauh. Namun sepasang suami istri tersebut yakni Dewi Anjarwati dan Raden Baron Kusuma melanggar larangan tersebut. Mereka ingin pergi dari Gunung Kawi menuju Gunung Anjasmara, namun ditengah perjalanan mereka bertemu dengan Joko Lelono yang menaruh hati pada Dewi Anjarwati. Untuk itu Raden Baron meminta pasukannya untuk menyembunyikan istrinya di tempat yang aman. Dan mereka memilih coban atau air terjun untuk bersembunyi. Raden Baron dan Joko Lelono melakukan perkelahian yang naasnya menewaskan keduanya. Oleh sebab itu Dewi Anjarwati menjadi seorang janda di tempat itu. Sehingga air terjun tersebut dinamakan Coban Rondo.

Cerita tersebut Nizar peroleh dari pemandu saat dirinya selesai membeli tiket masuk. Berdasarkan penjelasan pemandu juga terdapat mitos-mitos lainnya. Namun Nizar enggan untuk menceritakan hal itu kepada yang lainnya. Karena ia merasa tidak nyaman dengan mitos itu, ia juga tak ingin mempercayainya.
Mereka tak salah memilih coban rondo sebagai tujuan wisatanya. Karena banyaknya fasilitas yang ditawarkan. Medan yang ditempuh untuk menuju coban rondo tidak begitu sulit. Setelah menempuh perjalanan, mereka akan melihat keindahan coban rondo. Semilir angin membuat deburan air yang terjatuh menambah sensasi dingin di sekitar air. Mereka bergantian mengabadikan momen dengan berfoto ria.

"Foto yuk, Zar," ajak Namiya sambil menyiapkan kamera ponselnya.

"Pake ini aja," ucap Nizar sambil menunjukkan kameranya, kemudian ia bersiap untuk memotret Namiya.
Namiya bergaya bak model. Nizar mengambil gambarnya dengan telaten. Saat Namiya ingin melihat hasil fotonya. Tak sengaja ia hampir terjatuh karena terpeleset. Dengan cepat Nizar menahan badan Namiya agar tidak jatuh ke air.

"Sorry," ucap Nizar memutuskan kontak mata dengan Namiya.

"Makasih udah dibantu," balas Namiya dengan jantung berdegup kencang.

Menggapai Cintanya ✔ [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang