Menggapai Cintanya - 10

263 48 7
                                    

Bertamu

Hari ini Namiya kembali ke kampus dengan kondisi kaki yang sudah membaik. Ia juga berangkat lebih awal agar tak datang buru-buru. Ia tidak mau telat dan tidak mau mengulang kejadian yang membuatnya sakit. Sesampainya di kelas, beberapa temannya sudah ada yang datang.

Reza dan Ilham berada di bangku belakang. Cuma mereka berdua, tidak ada Nizar disana. Namiya langsung mengambil duduk di dekat Reza. Ia juga menanyakan keberadaan Nizar.

“Nizar belum datang?” tanyanya.
Reza mengelengkan kepalanya. Ia juga menjelaskan bahwa Nizar tidak masuk kelas karena sedang sakit. Namiya tersentak kaget mendengar hal itu. Ia berniat untuk mengajak teman-temannya menjenguk Nizar. Tetapi mereka tidak bisa karena ada tugas kelompok.

Namiya mencoba untuk menghubungi Intan dan Aiz. Namun jawabannya juga sama, mereka sudah ada janji untuk kerja kelompok. Karena semua temannya tidak bisa datang, Namiya meminta alamat Nizar.

“Sorry banget ya, Miya, kalau nggak ada janji sama anak-anak pasti kita temeninin,” ucap Reza.

“Its okey, nanti aku kesana sendiri,” jawab Namiya.

Namiya ingat bagaimana Nizar perhatian kepada dirinya saat kakinya terkilir. Sekarang Nizar sedang sakit masa iya dia tidak datang menjenguk. Setidaknya ini adalah balasan kebaikan dari apa yang telah Nizar lakukan. Selepas kelas, Namiya langsung pergi ke rumah Nizar. Beruntung hari ini ia sedang membawa mobilnya sendiri.

Namiya melajukan mobilnya menuju alamat yang diberikan Reza. Sengaja ia tak menghubungi Nizar terlebih dahulu. Ia yakin Nizar pasti sedang istirahat. Sebelum menuju ke alamat Nizar, ia terlebih dahulu pergi ke salah satu toko kue. Ia ingin membawa sedikit buah tangan untuk temannya.

Mobilnya berhenti di depan rumah besar sesuai dengan titik maps dan dengan nomor yang sesuai dengan alamat yang dia bawa. Untuk pertama kalinya ia bisa membaca maps dengan benar. Beberapa kali ia kesasar karena salah membaca maps. Beruntung kali ini tidak.

Tak ingin membuang waktu terlalu lama, Namiya turun dari mobilnya. Dan menanyakan kebenaran alamat yang dia dapatkan kepada satpam yang berjaga. Baru setelahnya dia diizinkan masuk setelah satpam berkomunikasi dengan pemilik rumahnya.

“Makasih ya pak,” ucap Namiya kemudian berjalan menuju pintu utama.

“Assalamualaikum,” ucap Namiya dan beberapa saat kemudian pintu terbuka dan menampilkan sosok perempuan cantik dengan setelan gamis syari yang melekat ditubuhnya. Namiya pikir perempuan itu adalah saudaranya Nizar.

“Cari siapa ya?” tanya Najla setelah menjawab salam dari Namiya.
Sejujurnya Namiya merasa insecure dengan penampilannya. Ia memang tau dari postingan Nizar bahwa saudara perempuannya semua memakai hijab. Sekalipun ia kesana tidak dengan pakaian minim, Namiya tetap merasa tidak enak hati.

“Saya temannya, Nizar,” jawab Namiya.

“Oh temennya abang, ayo masuk dulu sayang. Tante coba panggil Nizar dulu ya,” ucap Najla kemudian meninggalkan Namiya sendiri di ruang tamu.

Setelah beberapa saat Najla kembali ke ruang tamu. Namiya tidak menyangka bahwa perempuan yang ia temui adalah ibunya Nizar. Sungguh masih sangat cantik dan awet muda. Jika disandingkan dengan Nizar akan seperti adik dan kakak atau bahkan seperti sepasang kekasih.

Menggapai Cintanya ✔ [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang