Tasyakuran Rumah Baru
📖 Selamat membaca 📖
“Assalamualaikum, Miya. Insyaallah besok sore, akan ada acara tasyakuran rumah baru Kak Kenzi dan Kak Naura. Jika kamu ada waktu senggang, bunda berharap banget kamu bisa datang,”
Pesan singkat itu dikirimkan oleh Nizar saat dirinya baru menyelesaikan makan malam bersama keluarga. Seperti biasa, usai makan, terdapat obrolan ringan, saat itu Najla memiliki keinginan untuk mengundang Namiya di acara tasyakuran rumah baru putrinya.
“Kalau Namiya bisa, kamu jemput kak, sekalian minta izin sama orangtuanya,” ucap Najla sembari membereskan sisa makan malam.
“Insyaallah iya,” balas Nizar.
“Kamu sudah kenal orangtuanya kan, Zar?” tanya Nafis.
“Iya tau,” jawab Nizar.
“Terus hubungan kamu sama dia, sudah sampai mana? Kalian kenal kan sudah lama, kuliah juga sudah tingkat akhir, kalau ada niatan serius ya disegerakan aja,” tanya Nafis lagi.
“Temen aja yah,” balas Nizar sekenannya.
“Udah ah, Nizar mau ke kamar,” ucap Nizar kemudian meninggalkan meja makan.
Nizar berulang kali mengecek ponselnya, berharap Namiya sudah membaca atau membalas pesannya. Namun nyatanya belum, masih centang dua, dan aktif beberapa jam yang lalu. Ia juga mulai kepikiran dengan ucapan Ayahnya barusan.
Beberapa tahun terakhir, terutama saat keduanya mulai sering datang ke rumah belajar, hubungannya dengan Namiya semakin dekat. Tak jarang keduanya juga bertukar pesan random. Hingga pantas saja kini pertanyaan itu untuknya.
Sejujurnya, semenjak Namiya berhijab, Nizar mulai menaruh hati dan perlahan mulai melupakan kekecewaannya karna pernah mencintai Ayana. Tapi ia seolah melakukan kesalahan yang kedua. Ia belum siap mengutarakan perasaannya.
“Apa udah saatnya ya?” lirih Nizar sambil menatap layar ponselnya. Kemudian meletakkan ponselnya itu ke atas nakas. Nizar beralih mengambil laptopnya dan mengerjakan pekerjaannya.
•••©•••
Sejak sore tadi, Namiya tak memegang ponselnya, bahkan ia sendiri lupa dimana ia meletakkan benda pipih itu. Usai makan malam bersama keluarganya. Kemudian dilanjutkan nonton film bareng, Namiya baru masuk ke dalam kamarnya saat jam sudah menunjukkan pukul 11 malam.
Keberadaan orangtuanya yang sedang ada di rumah membuat Namiya tak ingin menyianyiakan waktu untuk sekedar menghabiskan waktu bersama. Beberapa hari lagi, orangtuanya akan kembali ke luar negeri untuk mengurus perusahaan kecil yang mulai mereka bangun disana. Itu sebabnya Namiya lebih memilih duduk bersama kedua orangtuanya dibandingkan bermain ponsel di kamar sendirian.
“Good night, have a nice dream, sayang,” ucap Reva saat Namiya baru saja masuk ke dalam kamarnya.
“Have a nice dream, Mama,” balas Namiya.
Sebelum tidur, terlebih dahulu Namiya melakukan rutinitas malamnya, yaitu skincare routine. Setelah semuanya selesai, ia baru naik ke atas ranjangnnya untuk tidur. Matanya sudah mulai kantuk, tapi ia baru ingat mengenai ponselnya. Ia segera mengambilnya di tas yang ia gunakan siang tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menggapai Cintanya ✔ [TAMAT]
Romance[Fiksi Remaja - Romance || Spinoff Separuh Agamaku || On Going] Kesalahanku, pernah menjadikan kamu harapan masa depanku. Harapan yang tak seharusnya ku tanam pada diri seorang hamba. Kamu mengajarkanku bahwa berharap semenyakitkan itu. Mengubahku y...