Ikhtiar
Pernikahan bukanlah akhir dari sebuah hubungan yang terjalin antar dua insan manusia. Justru pernikahan adalah awal dari dimulainya sebuah hubungan. Sahnya akad menjadi awal baru untuk seorang pasangan mengarungi kehidupan bersama. Tidak hanya indah seperti megahnya resepsi. Lebih dari itu semua, sepasang suami istri akan diuji sesuai batas kemampuannya.
Pernikahan selalu menyimpan ceritanya masing-masing. Seperti yang kini Namiya rasakan, ia merasa diuji dengan belum diberikanya keturunan. Temannya ada yang diuji dengan masalah finansial, jabatan, karir bahkan kurang harmonisnya hubungan. Semua tinggal masing-masing, bagaimana cara menyikapi itu semua.
Hari ini, Namiya ada janji dengan dokter Annisa. Entah ini sudah pertemuan ke berapa kalinya, setelah Naura memperkenalkan dirinya kepada dokter Annisa. Bersama dokter Annisa, ia melakukan ikhtiarnya untuk bisa memiliki keturunan. Semua anjuran dari dokter sudah ia laksanakan. Menjaga pola hidup yang sehat dengan menjaga pola makan, istirahat yang cukup, olahraga ringan hingga mengonsumsi beberapa vitamin dan obat kesuburan.
Ditemani suaminya, Ia masuk ke dalam ruangan dokter Annisa. Seperti biasa, dilakukan pemeriksaan kesehatan, hari ini juga dicek keberadaan telur dalam rahimnya. Sebelumnya, ia ada kendala dengan sel telur yang ukurannya kecil, sehingga susah untuk dibuahi. Ia juga sempat ada kista yang mengharuskannya untuk operasi terlebih dahulu.
“Alhamdulillah, kistanya sudah tidak ada lagi. Sel telur juga sudah lebih baik dari pemeriksaan sebelumnya,” jelas dokter sambil membaca hasil laporan pemeriksaan Namiya.
“Bulan ini masih dapat tamu bulanan dok,” ucap Namiya tersenyum, namun dimatanya menyimpan kesedihan.
“Okey, upaya operasi dan pemberian obat sudah kita lakukan, mungkin Allah masih pingin Namiya dan Nizar terus bersabar, berusaha dan berdoa. Saya ada satu kisah di zaman Nabi Musa, kisah inspirasi yang selalu ingin saya ceritakan kepada pasangan yang memiliki sedikit kendala mengenai keturunan. Pernah mendengar kisah Nabi Musa dengan seorang perempuan yang datang untuk meminta agar Nabi Musa berdoa kepada Allah, agar perempuan itu bisa diberi keturunan?”
Namiya menggelengkan kepalanya. Ia belum pernah mendengarkan kisah itu. Dokter Annisa, mulai menceritakan kisah teladan itu. Beliau selalu menceritakan kisah itu hampir kepada setiap pasien yang datang dengan keluhan yang sama.
Nabi musa adalah seorang utusan yang mampu berkomunikasi dengan Allah melalui doa-doanya. Suatu hari ada seorang perempuan mandul datang kepada beliau dan meminta tolong agar Nabi Musa menyampaikan keinginanya untuk memiliki anak kepada Allah.
Nabi musa yang mendengar keluhan perempuan itu menyanggupi. Nabi Musa lantas berdoa kepada Allah, saat perempuan itu pamit pulang dari rumahnya.
“Ya Allah, hari ini ada seorang perempuan yang datang padaku dan berharap untuk punya anak,” pinta Nabi Musa.
Lantas Allah langsung menjawab permintaan Nabi Musa. “Wahai Musa, perempuan itu sudah ku takdirkan untuk mandul selamanya. Tidak akan ada seorang anak yang mampu lahir dari rahimnya,” jawab Allah.
Perempuan itu kembali kepada Nabi Musa untuk menanyakan permintaannya. Nabi Musa pun menjawab bahwa ia sudah menyampaikan permintaannya. Allah pun sudah memberikan jawabannya bahwa perempuan itu ditakdirkan untuk mandul. Perempuan itu merasa kecewa, ia kembali meminta kepada Nabi Musa untuk memohon kepada Allah.
Nabi kembali mendoakan, jawabannya pun sama. Setelah kejadian itu, cukup lama perempuan itu tidak kembali kepada Nabi Musa. Hingga kemudian perempuan itu datang kembali kepada Nabi Musa dengan menggendong seorang anak. Perempuan itu mengatakan bahwa itu adalah anaknya.
Nabi Musa terkejut kemudian bertanya kepada Allah. “Ya Allah bagaimana bisa perempuan memiliki anak sementara Engkau menakdirkannya mandul?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Menggapai Cintanya ✔ [TAMAT]
Romance[Fiksi Remaja - Romance || Spinoff Separuh Agamaku || On Going] Kesalahanku, pernah menjadikan kamu harapan masa depanku. Harapan yang tak seharusnya ku tanam pada diri seorang hamba. Kamu mengajarkanku bahwa berharap semenyakitkan itu. Mengubahku y...