Biar feel nya makin dapet, putar lagu Melepas Masa Lajangku - Arvian Dwi-----------------
Lamaran
Namiya tampak anggun dengan gaun berwarna merah muda. Memasuki gedung acara lamaran yang dihadiri keluarga dan sahabat dekat. Namiya didampingi oleh Intan dan Aiz serta beberapa bridesmaid lainnya menuju tempat dimana Nizar berdiri. Menggunakan setelan jas dengan warna senada, Nizar terlihat sangat tampan.
Sepanjang acara lamaran, senyum tak pernah sirna dari wajah keduanya. Terlihat mereka berdua sangat bahagia. Satu langkah lebih dekat menuju gerbang halal pernikahan. Selama prosesi lamaran tidak ada sentuhan antara Nizar dengan Namiya.
Rangkaian acara dilalui dengan baik hingga kini menuju momen inti. Momen dimana Nizar mengungkapkan perasaanya kembali kepada Namiya. Keduanya berdiri dan saling berhadapan. Namiya dibuat gugup saat Nizar memamerkan senyum manisnya.
“Namiya Caera Ariendra, disini, dihadapan kedua orangtua aku dan juga kamu, keluarga, sahabat dan semua para tamu undangan tang hadir disini. Disaksikan oleh Allah dan jutaan malaikatnya, Izinkan aku, Nizar Alvian Narendra, meminangmu untuk menjadikanmu sebagai satu-satuny perempuan yang akan mendampingi disisa hidupku, dan menjadikan kamu satu-satunya surga untuk anak-anakku. Maukah kamu menjadi istriku?” ucap Nizar yang awalnya tegas namun pada akhirnya hatinya melembut. Suaranya mulai berat diiringi dengan setetes air mata mengalir dipipinya.
Mendengar kalimat yang diucapkan oleh Nizar. Namiya ikut terharu. Nizar adalah laki-laki pertama yang mengatakan hal itu padanya. Menyatakan perasaannya dan meminang dirinya. Ia menarik nafas berat sembari menenangkan dirinya.
“Nizar Alvian Narendra, kamu adalah laki-laki pertama yang berani mengutarakan perasaannya kepadaku dan juga dihadapan kedua orangtuaku. Halalkan balasan perasaanku kepadamu, aku menerima pinanganmu untuk kau jadikan satu-satunya perempuan yang akan mendampingi disisa hidupmu, serta menjadi satu-satunya surga untuk anak-anakmu kelak. Aku mau menjadi istrimu,” balas Namiya dengan suara berat diiringi tetesan air mata.
Seluruh tamu undangan ikut terharu menyaksikan dua insan saling mengungkapkan perasaannya. Melangkah maju bersama untuk menghalalkan rasa. Usai lamaran Nizar diterima, Bunda dan Mama Reva saling membawa cincin untuk dipasangkan dijari kedua pasangan.
Prosesi tukar cincin sebagai simbolis pengikat keduanya dilakukan oleh orangtua masing-masing. Mama Reva memasangkan cincin di jari manis Nizar. Begitu sebaliknya Bunda Najla memasangkan cincin lamaran di jari manis Namiya. Tak hanya itu, Bunda Najla juga sudah menyiapkan gelang emas cantik untuk calon menantunya.
“Terimakasih bunda,” ucap Namiya sembari mencium punggung tangan bunda. Kemudian Najla membalasnya dengan mencium kening Namiya cukup lama dan kedua pipinya.
“Sama-sama, selamat ya, semoga semuanya dilancarkan hingga nanti hari pernikahan dan seterusnya menjadi keluarga yang sakinnah ma waddah wa rahmah,” ucap Bunda Najla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menggapai Cintanya ✔ [TAMAT]
Romance[Fiksi Remaja - Romance || Spinoff Separuh Agamaku || On Going] Kesalahanku, pernah menjadikan kamu harapan masa depanku. Harapan yang tak seharusnya ku tanam pada diri seorang hamba. Kamu mengajarkanku bahwa berharap semenyakitkan itu. Mengubahku y...