Menggapai Cintanya - 9

272 48 2
                                    

Es Batu Mencair

📖 Selamat Membaca 📖

Satu fakta baru Namiya tau dari temannya. Awal mula Nizar menjadi sosok yang dingin seperti sekarang. Jawabannya adalah sebuah harapan yang menghancurkan perasaannya. Namiya tau itu dari cerita Intan dan Aiz saat mereka sedang hangout bareng. Itupun bermula dari Namiya yang menanyakan soal akun milik Ayana yang membalas postingan Aiz.

Namiya bisa tau bagaimana kedekatan mereka dengan Ayana. Terlihat dari bagaimana mereka mengungkapkan rasa kangen. Selain itu, ia juga melihat beberapa potret Ayana saat bersama mereka. Fakta terakhir, Namiya tau bahwa Nizar  adalah sosok yang memiliki prinsip tidak akan pacaran. Ia salut dengan hal itu.

Pagi ini terulang kembali, Namiya terlambat bangun. Ia harus buru-buru masuk ke kelas agar tidak kena hukuman lagi. Ia menenteng totebag dan membawa beberapa buku yang rencananya akan ia kembalikan ke perpustakaan. Saat berjalan menaiki arah tangga, ia tergopoh membuat langkahnya cepat dan pada akhirnya terjatuh.

“Awwww,” pekik Namiya merintih kesakitan. Tak ada seseorang yang menaiki tangga darurat karena jam masih terbilang pagi. Ia terus memegangi kakinya sambil memijat pelan, berharap rasa sakitnya akan segera reda.

“Namiya,” panggil sesorang membuat Namiya menoleh ke sumber suara.

“Kenapa?” tanya Nizar. Ia mengulurkan tangannya “Aku bantu,” ucap Nizar.

“Sakit,”

“Makanya lain kali hati-hati,” balas Nizar. Namiya menerima uluran tangan Nizar sambil menahan rasa sakit.

Namiya sedikit kesulitan berjalan, dan tangannya masih setia berpegangan, “Jalan sendiri bisa kan?” tanya Nizar dan Namiya menggelengkan kepalanya ragu.

“Mau nyebrang apa gimana nih?” tanya Ilham yang juga naik dari tangga darurat. Jam masuk kelas, semua orang akan antri di depan lift, sedangkan mereka harus segera masuk karena dosen mereka salah satu dosen killer.

Mendapat pertanyaan itu dari temannya membuat Nizar langsung melepas tautan tangannya. Namiya yang masih belum seimbang dengan pijakannya kembali terjatuh dan merintih kesakitan. Mereka bertiga akhirnya membantu Namiya untuk berdiri.

“Aku anter ke klinik aja deh,” putus Nizar membuat Namiya tak percaya.

“Bentar lagi masuk jam kuliah, aku nggak mau kena hukum lagi,” ucap Namiya. Ia merasa tak enak jika Nizar harus kembali kena hukuman karenanya.

“Udah tenang aja, kalian ke klinik, soal kelas nanti biar gue yang atur,” balas Ilham.

Nizar dan Namiya pergi ke klinik kampus dengan Namiya mengandeng tangan Nizar. Sedangkan Ilham dan Reza lanjut masuk ke kelas. Nizar menitipkan beberapa buku milik Namiya ke Reza. Namiya masuk ke ruang pemeriksaan setelah mengambil nomor antrian, ia diberi penanganan karena kakinya yang terkilir.

Petugas klinik keluar dari ruangan membuat Nizar masuk ke dalam. Ia tak tega meninggalkan Namiya sendirian. Ia takut Namiya akan kesusahan jalan.

“Gimana? Masih sakit?” tanya Nizar pada Namiya yang terdiam. Ia kira Nizar hanya mengantarnya ke klinik, tapi ia juga menemani dirinya disana. Perlakuan Nizar padanya juga membuatnya terheran. Nizar bukan lelaki kaku dimatanya, terlihat ia sangat perhatian padanya.

Menggapai Cintanya ✔ [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang