Api Cemburu
"Kalau ada masalah, bukan hubungannya yang harus diselesaikan, tapi masalah itu yang harus dicari solusinya,"
Nizar Alvian Narendra
📖 Selamat Membaca 📖
Jalanan macet ibukota selalu membuat Namiya mendengus kesal. Hari ini ia ada meeting menggantikan sang Mama yang tidak bisa hadir. Semenjak wisuda kelulusan, selain ia sibuk mengurus butiknya, ia juga diminta sang Mama untuk mengurus perusahaan pusat. Sedangkan sang Mama sedang sibuk mengembangkan bisnisnya hingga ke mancanegara.
Sudah tiga hari ini, Namiya berusaha menghindar dari Nizar. Meskipun tak seharipun Nizar tidak mencarinya. Namiya sadar, tidak seharusnya ia bersikap seperti itu. Tapi ia selalu berpikir untuk membiarkan Nizar mengetahui seperti apa hatinya, begitupun dengan dirinya.
Tiga hari tanpa berkomunikasi dengan Nizar, dengan keadaan hubungan yang sedang tidak baik-baik saja membuat Namiya merasa kalang kabut. Hari ini ia ingin mengakhiri semuanya. Ia memutuskan untuk bertemu dengan Nizar malam nanti. Selepas ia dan Nizar selesai dengan urusan pekerjaan.
"Nanti mau aku jemput, By?" pesan singkat yang dikirim Nizar pagi tadi. Baru Namiya baca tapi belum juga ia balas.
Namiya langsung menyimpan ponselnya ke dalam tas. Mobilnya sudah berhenti di depan gedung kantor sang Mama. Ia melengangkan kakinya menuju ruang meeting.
"Klien kita sudah datang?" tanya Namiya saat berpapasan dengan Lilen sekretaris Mamanya. Namiya melihat jam tangannya. Masih ada waktu lima menit sebelum jam meeting. Setidaknya ia tidak terlambat.
"Belum Bu, di ruang rapat hanya masih ada staff kita," jawab Lilen.
Namiya memimpin rapat dengan beberapa kliennya. Ia tidak menyangka bahwa satu dari kliennya adalah calon suaminya. Namiya baru tau jika perusahaan keluarga Nizar juga melebarkan sayapnya ke indutri kecantikan. Karena sebelumnya yang ia tahu, Nizar diminta untuk memegang bisnis propertinya.
Nizar memintanya untuk ngobrol sebentar. Sebelumnya keduanya sudah membuat janji untuk bertemu selepas jam kantor. Namiya menolak ajakan Nizar. Lagipula ia juga masih ada beberapa meeting dan pekerjaan lainnya.
"Kita ketemu sesuai rencana aja ya, hari ini aku masih ada beberapa kerjaan lagi," ucap Namiya saat keduanya berjalan beriringan keluar dari ruang meeting.
"Makan siang?"
"Zar, kita ketemu sesuai rencana ya," ucap Namiya penuh dengan penekanan.
"Okey, semangat buat kamu, By,"
Namiya tersenyum melihat kepergian Nizar dari kantornya. Sebenarnya ia merasa sangat bersalah berlaku demikian pada Nizar. Tidak seharusnya ia bersikap seperti itu pada laki-laki yang ingin akan menjadi pendamping hidupnya.
•••©•••
Sepulang dari kantor Namiya. Nizar tak lantas kembali ke kantornya. Ia memiliki waktu luang, untuk sejenak menemui Habil di rumah sakit. Sesuai dengan janjinya pada Ayana, bahwa dirinya akan datang saat ada waktu senggang.
Panggilan masuk di ponselnya membuat Nizar langsung memasang earphone. Panggilan tersebut dari Reza. Nizar meminta Reza untuk menemani dirinya menjenguk Habil. Nizar sudah menyadari kesalahannya, ia tidak mau mengulang hal yang sama untuk kedua kalinya.
"Yaudah tunggu gue, sebentar lagi sampai rumah sakit," ucap Nizar kemudian sambungan terputus.
Nizar segera memarkirkan mobilnya, kemudian berjalan cepat menuju lobi. Ia bertemu Reza, kemudian keduanya menuju ruangan Habil di rawat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menggapai Cintanya ✔ [TAMAT]
Romance[Fiksi Remaja - Romance || Spinoff Separuh Agamaku || On Going] Kesalahanku, pernah menjadikan kamu harapan masa depanku. Harapan yang tak seharusnya ku tanam pada diri seorang hamba. Kamu mengajarkanku bahwa berharap semenyakitkan itu. Mengubahku y...