"Kita dua insan yang berbeda, dan disatukan untuk jadi insan yang sama. Tapi, apa pantaskah kita bersatu melewati hari-hari bersama dalam satu jiwa?"
👣👣👣
"Aku nolak jadi Brand Ambassador dan semua endorse yang masuk itu bukan karna aku sombong atau sok tajir. Aku sekarang baru umur 15 tahun, dan sekarang baru aja menginjak kelas 3 SMP. Untuk gadis seumuran aku tugasnya itu belajar bukan kerja. Ya menurut aku, aku belum pantes untuk mengemban pekerjaan jadi Brand Ambassador. Aku lebih milih fokus sama pendidikan aku, fokus sama keseharian aku, fokus sama hobby-hobby aku, fokus sama keluarga ku, dan juga fokus sama si Miaw."
Brian mengerutkan dahinya. "Miaw? Siapa?" tanya pria tersebut kepada Daisy.
"Kucingnya namanya Miaw,"
Brian manggut-manggut mengerti kemudian kembali fokus dengan video yang berdurasi 3 menit itu.
"Oke, mungkin kalian berpikir, kalo jadi BA kan juga bisa fokus sama pendidikan, hobby, keluarga dan apapun itu. Tapi, aku ngga mau aja harus membagi semuanya dengan pekerjaan lain seperti BA. Apalagi aku tipe orang yang ngga suka umbar privasi. Papa sama mama juga dukung aku untuk tetap fokus sama pendidikanku. Dan, aku ngga nerima itu karna aku yakin pasti ada BA yang pantas selain aku dan pastinya lebih dewasa, lebih berpengalaman."
"Bagiku pendidikan lebih penting dari apapun. Kalo misalnya aku jadi selebgram dan jadiin instagram sebagai platform kerjaku, aku ngga tau kapan aku bakal jatuh, kapan orang lain yang lebih hits dan cantik bisa gantiin aku. Aku akan belajar, belajar dan belajar sebagai bekal aku nanti. Uang bisa habis, tapi otak ngga bisa habis. Ilmu ku bakal aku jadikan bekal di masa depanku nanti."
"Don't talk behind the person you're talking about. If you dare, then come and talk to me. You don't know the real reason for someone's decision. It's up to you to care about my reasons or not, it's up to you to judge me anything. Because my answer is still I don't care. Because whatever you are talking about, if I don't think it's true, then I don't care. Your words not affect my mentality. Kalo kalian mau berusaha menjatuhkan mentalku, you lose. Ngga akan bisa, mentalku jatuh itu sesuai keinginanku. Weird? Yes i'am."
(Jangan berbicara di belakang orang yang anda bicarakan. Jika kamu berani, kemarilah dan bicara denganku. Kamu tidak tau alasan sebenarnya keputusan seseorang. Terserah kalian mau peduli sama alasanku apa ngga, terserah juga kalian mau judge aku sampe gimana pun. Karna jawabanku tetap aku tidak peduli. Karna apapun yang kalian bicarakan, kalo menurutku ngga benar, ya aku ngga akan peduli. Kata-katamu tidak mempengaruhi mentalku.)
Brian sampai melongo mendengar penuturan gadis itu yang panjang kali lebar. Gadis yang biasanya pendiam dan lebih memilih menjawab singkat itu ternyata bisa menjelaskan se-detail mungkin.
"Lia ngomong panjang gitu jarang-jarang. Bahkan ini klarifikasi pertama dia selama jadi selebgram." ucap Daisy sembari mengambil ponselnya dan menyadarkan Brian dari khayalannya.
"Mungkin dia udah bosen dijudge terus tanpa tau alasan apa yang sebenarnya Lia pendam selama ini. Menurut gue worth it sih, karna kalo jadi BA diusia belia kaya dia itu susah dan penuh tanggung jawab besar. Lia juga ngga perlu uang dari gaji BA karna bokap nyokapnya pasti udah bisa memenuhi itu," sambung Daisy lagi.
"Bokap nyokapnya di Jakarta atau Bali?" tanya Brian.
"Australia. Mereka ada bussines gitu disana, sama dengan bokap nyokap Sakura dan Edelweiss." jelas Daisy.
"Agamanya?"
"Hindu."
Brian membulatkan matanya terkejut, "Hindu? Gue kira kita seiman. Berarti agama mereka sama kaya Gabriel, Gevano sama Gavaro," lirih pria tersebut. Tersirat kekecewaan saat ia tau dirinya dengan Camellia tak seiman.
Daisy mengerutkan dahinya melihat perubahan ekspresi pria tersebut yang drastis. "Kenapa? Kalo pun ngga seiman bukan berarti kalian ngga bisa bersatu kan?" ucap Daisy memelan di akhir kalimat.
Brian tersenyum tipis. "Ngga papa."
"Lo tau ngga soal pacar atau mantan mungkin?" tanya Brian canggung.
"Camellia? Coba deh lo liat postingan foto Lia di Instagram. Soalnya gue sih liatnya ada beberapa foto yang di upload Lia bareng cowo. Tapi setiap dia upload, komentarnya selalu di non-aktifkan. Dan captionnya selalu romantis. Gue ngga tau sih itu pacar atau siapanya, karna mukanya selalu ditutup. Nah bukan cuma Lia, Edelweiss sama Sakura juga. Banyak fanbase mereka ngira kalo cowo itu pacarnya, tapi ngga tau juga."
Seperti ada batu yang menghantam hati Brian ketika mendengar penjelasan Daisy. Berarti Lia udah punya pacar? Tapi, kenapa setiap go-public semua di non-aktfikan? Apa Lia ngga mau kalo fans-fansnya pada tau orangnya? Berarti gue kalah telak dong? Apalagi pas gue tau kalo kita ngga seiman. Batin Brian sedih.
Daisy bisa lihat Brian tidak se-semangat tadi. Ini pasti karna mendengar penjelasannya soal foto pria yang diposting Lia beberapa kali namun tidak memperlihatkan wajah. Berarti memang benar, Brian menyukai Camellia. Dan, Daisy harus sadar itu.
"Ada yang mau lo tanyain lagi? Soalnya gue mau pulang, Alamanda pasti udah nunggu gue dirumah," Daisy lelah terlebih hatinya lebih lelah. Ia hanya ingin mengistirahatkan pikiran, tubuhnya dan juga hatinya.
Brian tersadar lalu menggeleng, "Ngga ada. Makasih ya mau direpotin sama pertanyaan-pertanyaan gue. Sekali lagi gue minta maaf karna ganggu lo. Lo boleh pulang sekarang. Oh mau gue anter?"
Daisy terkejut namun ia menggeleng, "Ngga usah, gue kan bawa mobil. Yaudah gue cabut duluan ya, jangan lama-lama di kelas sendiri, nanti di cari penunggu sekolah." kekeh gadis itu.
"Sialan, mana ada hantu sore-sore. Yaudah hati-hati lo," ucap Brian kemudian Daisy mengangguk dan pergi keluar kelas menuju basement.
"Camellia, lo hadir merubah segalanya. Gue jadi sering senyum-senyum sendiri karna lo. Tapi, setelah tau dua fakta, kenapa seakan dunia ngga biarin gue untuk berjuang dapetin lo? Apa emang kita ngga pantas bersatu? Kita dua insan yang berbeda, dan disatukan untuk jadi insan yang sama. Tapi, apa pantaskah kita bersatu melewati hari-hari bersama dalam satu jiwa?"
MY CAMELLIA
Untuk informasi lebih lanjut tentang 'My Camellia' kalian bisa hubungi penulis melalui via sosial media. Mari kita sharing seputar penulis dan novel!
Instagram : @dtaarianii
WhatsApp : 081236865211
KAMU SEDANG MEMBACA
My Camellia
Romance"Kamu Astungkara, aku Amin. Kamu Pura, aku Gereja. Kamu Weda, aku Injil. Bisakah aku menyempurnakan semuanya tanpa ada lagi perbedaan diantara kita walaupun aku tau itu tak mungkin?" "Apa aku bisa menjadikan dirimu milikku, meski aku tau dunia tak...