Brian tengah memasukkan baju basketnya ke dalam tas. Tak sengaja ia melihat Daisy berjalan menunduk. "Daisy! Lo abis ekstra?" tanya Brian basa-basi.
"Eh, Brian. Iya, Lo abis basket?" tanya Daisy dengan nada pelan.
"Lo kenapa? Kok lesu gitu? Capek ya?"
"Capek, terus kepala gue sakit banget. Gue daritadi memang udah ngga enak badan. Gue mau ke depan dulu pesen taksi,"
Tak lama gadis itu berjalan, ia mulai tidak seimbang. Brian pun otomatis memegang lengan gadis itu. "Dai, lo ngga papa? Lo emangnya ngga bawa mobil? Alamanda mana?"
"Gue ngga bawa mobil, Alamanda udah pulang karna dia ngga ada jadwal ekstra."
"Gue anter aja ya, Dai? Kepala lo kayanya sakit banget. Kalo pesen mobil bakal lama,"
Daisy speechless. "Lo mau anter gue? Gue ngga mau ngerepotin lo, Brian."
"Ngga papa, Dai. Lagi pula rumah gue sama lo ngga jauh,"
"Makasih, Brian.."
^^^
Camellia segera bergegas merapikan semua perlengkapan ekstranya lalu buru-buru ke depan sekolah karna tadi ia melihat ekstra basket telah bubar. Ia tak ingin Brian menunggu terlalu lama.
Saat di depan sekolah, ia melihat Brian tidak ada. Apa kak Brian masih ada urusan sama ekstranya? Batin Camellia.
Camellia memilih menunggu di depan sekolah. "Camellia? Kenapa disini?" tanya seorang kakak kelas yang ia yakini teman ekstra Brian.
"Lagi nunggu kak Brian, kak."
"Brian? Bukannya dia duluan keluar ya?" ucap pria itu.
Camellia pun menjadi bingung, "Duluan keluar?" gadis itu melihat ke kanan dan kiri, namun tak ada Brian di depan sekolah.
"Iya, tadi coach udah suruh bubar. Trus itu anak langsung buru-buru ngambil tas, katanya ada urusan ternyata urusannya itu pulang bareng?" goda kakak kelas itu.
"Jadi, kak Brian udah keluar dari tadi?" tanya gadis itu lagi.
"Iya. Mending lo chat atau telfon dia. Kalo gitu gue duluan!" pamitnya.
"Makasih kak, hati-hati!" Camellia kemudian segera merogoh saku roknya untuk mengambil ponsel dan mengirimkan beberapa text pada Gabrian.
Camellia Garbera
• Kak? Lo dimana? Gue udah depan gerbang. Ekstra lo udah bubar kan?
• Temen lo bilang lo udah keluar dari tadi. Tapi, lo ngga ada di depan.
SENT!
Sekolah sudah mulai sepi, karna ini sudah lewat 15 menit waktu kepulangan ekstra yang dijadwalkan hari jumat. "Lia?" panggil seseorang.
Camellia hanya menatap orang itu, menunggu ucapan selanjutnya. "Lo ngapain masih disini? Oh ya soal tugas kelompok manusia purba, malam ini bisa ngerjain ngga? Dimana pun gue mau."
Siapa lagi kalau bukan Hans. Kebetulan ia juga baru pulang ekstra. "Gue lagi nunggu temen, untuk malam ini gue ngga bisa." karna gadis itu sudah punya janji dengan Brian.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Camellia
Romance"Kamu Astungkara, aku Amin. Kamu Pura, aku Gereja. Kamu Weda, aku Injil. Bisakah aku menyempurnakan semuanya tanpa ada lagi perbedaan diantara kita walaupun aku tau itu tak mungkin?" "Apa aku bisa menjadikan dirimu milikku, meski aku tau dunia tak...
