Sepoi-sepoi angin di sore hari menemani sepasang kekasih yang sedang melewati tikungan-tikungan tajam jalanan menuju rumah.
Mereka pulang sekolah cepat di karnakan guru sedang ada rapat secara dadakan. Tentunya itu kebahagian yang sangat besar untuk para murid.
Lengan Cheryl sudah melingar mulus di pingang Derren. Eits, bukan Cheryl ya yang duluan. Tapi Derren yang memaksa Cheryl untuk memeluknya agar tidak jatuh katanya!.
Cheryl menikmati angin sore yang membuatnya merasa ngantuk. Seolah ingin melihat pemandangan agar rasa kantuk berkurang, Cheryl malah melihat banyaknya anak geng motor yang sedang tauran di umum.
Cheryl menepuk bahu Derren keras. "Ren berhenti!!"
Derren tersentak kaget. Meminggirkan motornya dengan tergesa-gesa dan mengerem dadakan saat Cheryl dengan nekatnya meloncat dari motor bagaikan mempunyai sembilan nyawa.
"Cheryl!"
Derren melepaskan helm tergesa-gesa melihat Cheryl yang lari ke arah yang tauran sedang terjadi.
Mungkin Derren masih belum nyadar bahwa yang tauran itu adalah gengnya dan gengnya Cheryl.
Cheryl berhenti berlari tak sampai di tengah-tengah taura. Dia terus memerhatikan apakah benar bahwa yang tauran itu anak-anak Reveelix dan Delvaroz atau bukan. Setelah melihat jaket yang mereka pakai, ternyata benar. Di jaketnya ada logo dan nama geng Reveelix dan Delvaroz di masing-masing mereka.
Cheryl mengepalkan tangannya. Emosinya sudah berada di ujung tanduk. Seperti di permainkan dan di khianatkan.
Jika kedua hukuman yang sudah di berikan masih saja tidak membuat mereka jera, maka hukuman mati yang terpaksa Cheryl berikan.
Saat Cheryl hendak berlari ikut gabung ke arah mereka, tiba-tiba ada lengan yang mencekal.
"Lepasin!"Cheryl memberontak.
Derren lebih erat mencekal lengan Cheryl, melarangnya untuk ikut bergabung.
"Kita biarkan saja mereka. Mereka sendiri yang menyerahkan nyawa dengan cara tauran seperti ini. Kita gak usah ikut campur."
"Di biarin kata lo?! Lo gak mikir apa gimana? Kalo kita ngebiarin mereka, yang ada hubungan geng gue dan geng lo bakal merengang!"
"Yang penting bukan hubungan kita yang rengang."Derren memainkan jakunnya mengoda Cheryl.
Cheryl mengaplok keras. Bisa-bisanya di saat situasi begini, Derren masih bisa mengodanya.
"Kalo sampe hubungan kedua geng ini rengang, maka hubungan kita juga akan rengang!"
Cheryl berkata, Derren yang ketar-ketir.
"Jangan dong Yang. Masa cinta gue belum di bales udah langsung rengang aja hubungannya. Kita juga belum romantis-romantisan loh Yang."Derren memainkan rambut Cheryl.
"Siapa juga yang mau romantis-romantisan sama lo? Gak sudi!"
Belum juga Derren membalas, Cheryl sudah berlari kencang.
"Gini nih sisi buruknya punya istri ketua geng motor."
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
CHERYL [END]
Teen FictionNOTE : ALUR CHERYL 1 DAN CHERYL 2 BERBEDA-! Cover by pinterest. ••• Cinta itu emang butuh perjuangan. Bukan cuma omong kosong yang bilangnya berjuang tapi cuma main handphone sambil rebahan. Berawal dari rival hingga terje...