46. | Lebih memilih Syilla?

2.2K 153 33
                                    

"Gavin stop!"

Cheryl berteriak untuk membuat Gavin berhenti menyerang Derren.

"Kalian kenapa diam aja? Pisahin mereka!!"

Para anggota tetap pada pendiriannya yang hanya terdiam, tak mau ikut campur ke dalam masalah ini.

Cheryl menatap sangat kecewa. Dia rela turun tangan untuk tidak membuat Derren terluka lebih parah.

"GAVIN STOP! GUE BILANG STOP YA STOP!!!"

Cheryl mendorong Gavin hingga Gavin tersungkur ke depan. Melihat Gavin yang terbaring lemas, Cheryl membopong Derren yang sudah tak berdaya itu ke UKS.

Syilla hanya diam terpaku.

•••

Derren udah selesai di obati. Yang bonyok wajah Derren, tapi mengapa hati Cheryl yang terluka.

Derren tidak sama sekali menatap Cheryl. Bahkan mengatakan 'Terimakasih'saja tidak. Dia hanya diam, menunggu seseorang yang akan datang.

"Derren kamu gapapa?!"

Ternyata Syilla yang di harapkan.

Melihat Syilla yang datang, raut wajah Derren langsung bersinar.

"Aku gapapa kok."

Rasa sesak di dadanya semakin bertambah saat Derren mengatakan 'Aku'. Selama dia bersama Derren, Derren jarang memakai 'Aku'. Meski terdengar lebay, tapi itu yang membuat Cheryl suka.

"Bangga lo romantis-romantisan di depan istri lo sendiri?!"

Derren menatap malas. "Lo istri gue cuma di atas kertas doang."

Kedua tangan Cheryl mengepal. Dirinya sudah sangat kuat untuk menghadapi ini yang terlalu menyakitkan.

"Terus sekarang lo maunya gimana?"

"Ya gak gimana-gimana."

Tarikan nafas yang sangat panjang dan hembusan nafas itu terdengar.

"Oke, sekarang gini aja. Lo pilih dia atau gue!"

Cheryl mati-matian menahan tangis. Matanya sudah terpejam tak kuat untuk mendengar jawaban.

"Gue pilih..."

Deg deg deg.

Cheryl sangat berharap, bahwa Derren memilihnya. Tapi harapannya pupus seketika.

"Gue pilih Syilla."

Untuk yang sekian kalinya, Cheryl di landa sakit hati yang paling hebat.

Tak bisa lagi untuk menahan air mata. Rasa sesak dan sakitnya ia keluarkan di unek-unek yang akan ia berikan.

"Kalo emang akhirnya lo nyakitin gue, gak usah ngasih harapan gue di awal!!!"

"Siapa yang ngasih lo harapan? Lo nya yang terlalu baperan."

Cheryl terbahak.

CHERYL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang