20. | Butuh waktu.

3.4K 273 49
                                    

"Lo tau dari mana gue ada disini?"Aldo langsung bertanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo tau dari mana gue ada disini?"Aldo langsung bertanya.

Cheryl melihat ke Figo, setelah itu menatap Aldo kembali.

Figo di samping Aldo hanya bisa menahan nafas mati-matian. Jantungnya sudah berdebar tak karuan. Jika Cheryl memberi tahukan Aldo jika ia yang ngasih tau bahwa posisi Aldo ada disini, maka konsekuensinya sangat besar. Apalagi saat ini emosi Aldo masih naik-turun tak stabil.

"Gak penting lo tau."

"Ayok pulang bang."

Aldo mengeleng. "Buat apa gue pulang? Apa kehadiran gue masih di butuhkan?"

Cheryl menatap Aldo sedu. Terlihat dari matanya bahwa Aldo sedang menahan tangis, kecewa dan marah. Seperti campur aduk. Ada kesedihan di dalamnya.

"Gue minta maaf, gue lupa untuk ngasih tau lo."

Aldo tertawa. Bukan tawa bahagia, melainkan tawa kemirisan. "Santai aja, gue udah biasa di lupain."

"Gak gitu maksudnya, bang."Cheryl mencoba menjelaskan.

"Gue nerima perjodohan itu cuma buat Ayah-Bunda bahagia aja kok, bang."

Aldo membuang pandangannya. Kini ia menatap ke depan, dengan kedua tangan yang mengepal. "Kebahagian Ayah-bunda apa kebahagian lo?"

Aldo menatap Cheryl kembali dengan tersenyum miring. "Gue pantau-pantau lo makin deket ya sama Derren. Kayaknya ini kebahagian lo, bukan kebahagian Ayah-bunda."

"Kebahagian ayah-bunda, bang. Jangan salah paham sama gue."

"Tapi lo juga bahagia kan?"

•••

Cheryl tak berhasil membujuk Aldo untuk pulang. Bahkan hubungan keduanya sangat merengang. Perdebatan yang membuat awal dari kehancuran.

Aldo sepertinya memang benci padanya. Ini memang salah Cheryl dari awal. Kenapa ia tidak memberitahukan Aldo? Jika sudah begini pasti sangat susah di kembalikan. Aldo tipe orang yang keras kepala dan egois.

Pagi ini, seperti biasa Derren menjemput Cheryl untuk pergi bareng kesekolah.

Cheryl keluar dari rumah setelah selesai sarapan. Cheryl menghampiri Derren di depan gerbang rumahnya yang masih duduk di atas motor.

"Pagi sayang."Derren menyapa dengan tersenyum. Dilihat-lihat, makin hari Cheryl makin cantik. Derren yang melihatnya pun tak bosan-bosan.

CHERYL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang