CHERYL [END]

19. | Menemui Aldo.

Reaksi orang-orang di sekolah sungguh tepat sasaran. Berita ini hingga menyebar di seluruh dunia, hingga menjadi trending topic.

Satu sekolahan ramai. Dengan hebohnya kaum hawa pada berjerit menangis tak terima. Mendengar idolanya yang sudah di jadikan bahan haluan menikah dengan wanita lain, hati mereka seperti terpotekan.

Cheryl sekarang bersama Muti sedang mencari keberadaan Aldo yang sampai sekarang masih belum menunjukan batang hidungnya.

Bahkan markasnya pun kosong melompong. Biasanya markas itu selalu ramai, tapi mengapa ini sangat sepi?

Apakah mereka pindah ke markas nya yang satu lagi?

Semenjak Aldo mendengar kabar bahwa Cheryl di jodohkan oleh Derren, laki-laki itu tiba-tiba saja menghilang.

Karna sibuknya dengan perjodohan, Cheryl sampai tidak ingat abangnya.

Pasti Aldo sangat kecewa soal ini. Cheryl sudah tau alasan mengapa Wira dan Yula dengan teganya tidak memberitahu soal perjodohan ke Aldo. Jawabannya sudah jelas, jika mereka tidak mau Aldo merusakan semuanya.

"Kita mau cari kemana? Lagian abang lo pake ilang-ilangan segala."

"Yang penting doi gak ilang."

Muti hampir saja terjungkal kebelakang kalo tidak memegang kedua pundak Cheryl.

"Njir?! Lo bucin Ryl?!"Muti kaget. Baru kali ini ia mendengar kata kata bucin yang keluar dari mulut Cheryl.

"Bangke. Gak usah pura-pura budek deh lo."Muti memukul kepala Cheryl hingga lupa bahwa Cheryl memakai helm. Alhasil tangannya sendiri yang kena imbas.

•••

Motor ninja Cheryl berhenti tepat di sebuah apartemen yang sudah menjadi milik keluarganya.

Aldo tinggal di apartemen ini seorang diri. Semoga saja Aldo berada di dalam.

Mereka berjalan ke dalam hingga sudah berdiri di depan pintu apartemen Aldo.

Cheryl memasukan pin nya. Mereka masuk dan melihat ke dalam apakah Aldo ada di dalam ruangan tersebut?

Mereka mengucap berulang kali melihat isi dalamnya yang sudah pecah belah seperti kapal pecah. Kamarnya seperti tidak di rawat sama sekali.

Sampah-sampah pada bercerakan di lantai hingga sampai ke ranjang.

Semua pakaian sudah tak terbentuk. Lantainya berdebu, hingga banyak seranga menjijikan yang ikut menemani.