36. | Mencari tahu.

2.7K 183 43
                                    

Markas menjadi sangat ramai karna kedatangan Cheryl dan Muti yang membawa anabul. Kebetulan Cheryl menginzinkan mereka untuk bermain bersama kucing peliharaan miliknya.

Tiba-tiba anabul berwarna putih atau bisa di bilang Deryl itu datang berlari kecil menghampiri Cheryl dan Muti yang sedang berbincang-bincang.

Derren masih belum datang. Mungkin meetingnya belum selesai.

Cheryl melongo melihat Deryl membawa sebatang rokok yang berada di mulutnya.

Kucing itu mendekat ke arah Cheryl lalu memberikan rokok tersebut.

Lengan Cheryl beralih mengusap lembut bulu Deryl yang sangat lembut. "Ini rokok siapa, Deryl?"

Deryl yang seolah-olah mengerti mulai mengasih tau dengan cara mengeong dan mengalihkan pandangan ke arah salah satu anggota yang mulai menghampiri.

"Maaf bos. Tadi kucing bos ngambil rokok saya."

Cheryl menunjukan rokok yang di kasih Deryl barusan. "Ini punya lo?"

"Iya. Hampir saja saya bunuh itu kucing. Maaf bos, saya tidak tahu jika kucing itu milik bos."

Cheryl mematahkan rokok tersebut. "Bisa-bisanya ya lo mau bunuh anak gue?!"

Ervoz. Dia Ervoz. Anggota Reveelix geng milik Derren.

Muti ikut menyahut. "Udahlah Ryl. Lagian kan dia juga gak tau kalo itu kucing punya lo."

Cheryl tetap saja marah. Bisa-bisanya ada seseorang yang ingin membunuh kucing yang sudah ia anggap sebagai anak sendiri!

"M-maaf bos."

"Gue bakal laporin lo ke Derren, karna lo mencoba membunuh anaknya!"

Muti dan Ervoz keduanya diam-diam menahan tawa.

"Jangan bos. Saya kan tadi udah minta maaf."

"Gue bakal maafin lo, asalkan lo jadi pengasuh kedua anabul gue!"

Ervoz berani meninggikan pandangannya, menatap Cheryl terkejut. "J-jadi pengasuh kucing?"

"Ya. Gimana?"

"Oke. Gue setuju."Dengan terpaksa dan dengan berat hati, Ervoz menyetujuinya. Meski Ervoz sangat tak suka kepada hewan peliharaan yang katanya sangat mengemaskan itu, tapi bagi dirinya nyawa dia lah yang terpenting untuk saat ini.

•••

"Uchh, kangen Ayah ya?"

Hal itu membuat tawa mengelengar. Mereka semua menertawakan Derren karna perkataan Derren yang sangat tak masuk akal.

Derren mendiamkan saja. Biarkan dirinya di jadikan bahan lelucon, sebelum mereka yang di jadikan bahan masakan nantinya.

Derren menatap Cheryl dalam. Cheryl tak seperti biasanya. Menurut Derren, Cheryl tambah cantik sekarang.

Mungkin karna ada polesan makeup tipis di wajahnya.

"Lo makin cantik."Tanpa sadar ucapan itu keluar begitu saja dari mulut Derren.

CHERYL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang