16. | Lampu hijau.

3.3K 333 80
                                    

Suara burung berkicau di pagi hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara burung berkicau di pagi hari. Pagi udaranya sangat dingin sekali di sertai awan yang sudah gelap. Awan berwarna abu-abu itu terus-terusan memberikan suara petir yang cukup keras namun, hujan belum datang.

Cheryl di suruh kembali untuk berpakaian rapih karna akan ada tamu spesial yang akan datang.

Dia sendiri pun heran. Bagaimana bisa, pagi-pagi seperti ini sudah ada tamu yang akan datang? Setahu Cheryl, Wira tidak pernah menerima tamu di pagi hari atau malam hari.

Ah, Cheryl teringat dengan Derren. Apakah tamu yang di maksud itu Derren beserta bundanya?

Mereka datang pasti akan membahas soal perjodohan. Rasanya malas sekali ikut nimbrung ke dalam pembahasan yang sama sekali tidak ia setujui.

"Apa gue kabur aja ya? Gila aja sih kalo gue sampe nekat kabur."

Cheryl menghapus ide gila yang akan membuatnya terperosok ke resiko yang sangat besar.

"Gue akan terima perjodohan itu, tapi setelah nikah gue akan minta cerai! Selesai deh penderitaan gue."

Cheryl menatap kagum dirinya di cermin. "Lo emang pinter, Ryl."Pujinya pada diri sendiri.

Tapi Cheryl tahu bahwa pernikahan bukanlah bahan bercandaan. Apa ini adalah takdirnya? Apakah Derren merupakan jodohnya?

Tapi bagaimana dengan pernikahan yang tidak melibatkan dasar cinta? Apakah pernikahan itu akan bahagia?

Cheryl sendiripun tak tahu ia sudah memiliki rasa kepada Derren atau belum. Sedikit trauma pada kisah percintaannya yang sekian kalinya gagal.

Setelah si tulus telah gugur, maka ia gagal untuk mendapatkan orang tulus seperti Derrel kembali.

Hanya Derrel yang tulus padanya. Tapi Derrel sudah kembali ke yang maha kuasa.

Cheryl tak mau sakit hati lagi seperti saat dulu ia di jodohkan dengan Vano. Vano terlalu memberi luka dan rasa sakit hingga ia tak mau lagi dengan adanya perjodohan.

Sekuat apapun ia menolak, sekeras apapun ia membantah, itu tidak akan membuat Wira gundah.

Cheryl tak bisa melawan Wira. Apalagi dengan Wira yang berstatus sebagai orang tuanya.

•••

Derren terus menatap Cheryl sekian kalinya. Seperti ada magnet yang menariknya untuk tetap menatap seorang gadis yang kini sangat angun dan cantik.

CHERYL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang