Sudah beberapa hari mereka menjalanin semuanya. Banyak yang berubah Cheryl rasa.
Cheryl merasakan rasa yang dulu hadir kembali. Rasa nyaman yang membuatnya sama seperti dulu masanya dengan Derrel.
Derrel dan Derren sama-sama bisa membuatnya nyaman dan bahagia. Meski rasa nyaman itu hanya sementara, tapi Cheryl merasakan bahwa ada Derrel di dalam diri Derren.
Meskipun kepribadian mereka berbeda, tapi bagi Cheryl mereka terlihat sama.
Tapi orang-orang di masa lalunya mulai bermunculan. Derren dan Cheryl sering kali ribut karna mempermasalahkan Vano dan Gavin yang tiada hentinya mendekati Cheryl.
"Lo kayak anak kecil banget Ren. Masalah sepele gitu aja lo besarin?"
Derren tergelak. Ia tertawa. "Masalah sepele kata lo?"
"Gue gak suka mereka dekat-dekat sama lo!"Posesifnya mulai keluar. Derren hanya tak ingin kehilangan Cheryl.
"Lo itu belum jadi suami gue, kenapa ngatur-ngatur? Hidup gue ya hidup gue! Bebas gue deket sama siapa aja."
"Tapi gue calon suami lo!"
Tinggal menghitung hari saja pernikahan mereka. Semuanya sudah di siapkan.
"Kalo sifat lo masih kayak gini, mending batalin aja ya perjodohannya. Gue gak mau punya suami yang tukang ngatur!"
Cheryl pergi meningalkan Derren yang sedang menghembuskan nafasnya kasar.
Jangan sampai karna ini, pernikahannya akan batal. Ia harus mempertahankan semuanya. Merelakan egonya yang besar dan mengalah agar semuanya terlihat baik-baik saja.
Jika pernikahannya sampai batal, dan serangan jantung menyerang bundanya, maka Derren tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri.
•••
Derren harus bisa mengontrol dirinya agar tidak terlalu cemburu berlebihan.
Emosinya ia pendam terlebih dahulu. Di samping Cheryl sudah ada Vano dan Gavin yang mendekati.
"Kalian berdua di panggil Pak Vilo tadi."
Vano dan Gavin menatap tak percaya. "Gue gak percaya kalo lo yang ngomong."
"Untuk kali ini gue setuju sama lo Van."Gavin menyahut.
Derren menatap lengah. "Terserah kalian kalo pada gak percaya. Jangan salahin gue, kalo kalian sampai di D.O."
Vano dan Gavin langsung beranjak. Mereka harus menemui pak Vilo dulu, karna tak mau jika sampai kena D.O.
Derren duduk di tempat Gavin tadi.
"Maafin gue. Gue cemburu karna gue gak mau kehilangan lo. Tapi gue mohon jangan sampai lo membatalkan perjodohan itu. Apalagi pernikahan kita tinggal menghitung hari."
Cheryl beringsut dari duduknya. Malas jika berlama-lamaan dengan Derren. Derren itu sebelas-dua belas sama ayahnya yang suka sekali mengatur dirinya.
Derren ingin mengejar, tapi ia teringat sesuatu. Hari ini ada latihan basket di lapangan sekolah. Sekarang pukul 10.00 yang artinya latihan sebentar lagi akan di mulai. Jika mengejar Cheryl terlebih dahulu, tidak akan sempat waktunya.
•••
Dimana ada cogan, disitu ada kaum hawa. Di setiap latihan basket selalu ramai dengan kaum hawa yang sudah menyiapkan suaranta untuk berteriak memanggil para idolanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHERYL [END]
Teen FictionNOTE : ALUR CHERYL 1 DAN CHERYL 2 BERBEDA-! Cover by pinterest. ••• Cinta itu emang butuh perjuangan. Bukan cuma omong kosong yang bilangnya berjuang tapi cuma main handphone sambil rebahan. Berawal dari rival hingga terje...