39. | Terungkap.

2.4K 163 59
                                    

Cheryl memukul-mukuli dada bidang Derren. Laki-laki itu tetap terdiam saja membebiarkan istrinya melakukan hal yang membuatnya merasa tenang.

Derren merapihkan anak rambut Cheryl yang berantakan. Tatapannya mendalam melihat kasihan sama istrinya. Ini semua karna dirinya.

Sejenak Cheryl berhenti memukul, tapi tangisannya masih belum berhenti.

Derren memegang kedua bahu Cheryl. "Jangan nangis terus, hei. Gue udah ada disini, di samping lo. Maafin gue, gue janji gak bakal ninggalin lo lagi."

Tangisan Cheryl semakin kencang. Derren membawanya lagi ke pelukan sampai Cheryl benar-benar tenang dan berhenti menangis.

Para anggota serta Reza, Arga bahkan Muti hanya bisa menatap di belakang. Mereka terhanyut dalam situasi seperti ini.

Yang jomblo hanya bisa menerima takdir.

Reza berbisik kepada Muti. "Nikah yuk, Yang?"

Plak!

•••

Derren berhasil membuat Cheryl tenang. Cheryl sudah mau makan karna Derren yang nyuapin.

"Lo kenapa menghilang secara tiba-tiba?"

Derren tak berani menjawab. Ia sudah menemukan pelakunya, dan kejadian itu sudah jelas baginya. Tak sia-sia perjuangannya selama lima hari untuk mencari bukti.

"Pasti lo menyembunyikan sesuatu dari gue."

Derren masih menyuapi Cheryl. Tangannya beralih mengusap lembut surai Cheryl yang basah karna keringatan. "Gue bakal jawab pertanyaan lo, tapi habisin dulu makannya."

Cheryl mengambil alih piring itu, dengan jurus seribu ia menghabiskan makanan yang berada di piring dalam waktu satu menit.

Derren melonggo melihatnya.

"Sekarang lo jawab pertanyaan gue tadi."

Derren menelan salivanya. Setelah itu ia bersikap seperti biasa. "Alasan gue menghilang selama lima hari karna gue mencari bukti atas kasus kematian abang gue."

"Terus udah ketemu?"

"Udah."

Cheryl senang mendengarnya. Ia juga merasakan lega di ulu hatinya. "Siapa? Siapa pelakunya?!"tanyanya dengan sangat antusias.

Derren memberikan senyuman miring. "Belum saatnya gue ngasih tau."

Cheryl terpaku. Senyuman itu...sangat sulit untuk di artikan. Cheryl tau, jika senyuman itu memiliki arti yang mendalam.

"Tinggal kasih tau! Cepet kasih tau guee."Cheryl merengek, menariki lengan baju Derren yang sebentar lagi akan menjadi doer.

•••

Mereka berempat di kumpulkan Derren di ruangan rahasia. Ini untuk membahas soal pelaku itu dan kejadian yang sebenarnya. Tak lupa juga membahas seseorang yang sudah tahu-menahu tentang yang sebenarnya tapi di sembunyikan.

Seseorang itu adalah salah satu dari mereka berempat. Derren kecewa, sempat marah juga. Tapi sebisa mungkin ia tahan sampai mereka semua mendengar dan tentunya akan terkejut.

CHERYL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang