48. | Bahagia.

2.2K 154 3
                                    

Derren di kasih waktu memperbaiki rumah tangganya dengan Cheryl oleh Wira. Wira memberi kesempatan terakhir untuk Derren. Jika kesempatan ini tidak di gunakan dengan baik, maka jangan harap akan ada kesempatan lagi.

Wira tersadarkan oleh ceramah Yula yang terus-terusan menghantuinya sepanjang malam.

Mereka berdua sudah besar, jadi mereka pasti bisa menyelesaikan masalah ini dengan baik.

"Makasih banyak, Pah. Derren janji akan gunakan kesempatan ini sebaik mungkin."

"Jangan panggil saya papah, sebelum rumah tangga anda dan Cheryl membaik!"tegas Wira masih sedikit kesal.

Derren menganguk. "Saya boleh ketemu Cheryl?"Derren meminta izin untuk menemui Cheryl dan menyelesaikan semua ini.

Entah endingnya akan baikan atau bahkan perpisahan.

"Silahkan. Cheryl berada di kamarnya, bawa lah kunci cadangan ini."

•••

Meskipun terkesan tidak sopan karna telah memasuki kamar Cheryl tanpa izin dari pemiliknya.

Derren berhasil masuk ke Dalam Cheryl dengan mengunakan kunci cadangan yang telah di berikan oleh Wira.

Bola matanya membesar dengan hatinya yang ikut berdenyut merasakan sakit.

Kamar Cheryl sangat berantakan. Perempuan itu sedang tertidur dengan pulas seperti kelelahan.

Melihat Cheryl yang tertidur, membuat rasa bersalah Derren semakin menjadi-jadi.

Langkah Derren mendekat. Dia membereskan kamar Cheryl kurang lebih membutuhkan waktu satu setengah jam.

Ini benar-benar sangat berantakan seperti kapal pecah. Banyak beling yang berserakan di lantai, seperti beling parfum yang terjatuh hingga terpecah belah.

Pasti Cheryl sangat hancur. Apakah Cheryl ingin kembali memaafkannya?

Derren sudah banyak menyakiti Cheryl. Dia tak pantas lagi rasanya untuk di maafkan.

Semuanya sudah selesai. Derren sudah membersihkan semuanya.

Laki-laki itu beranjak naik ke atas ranjang mendekat ke arah Cheryl yang sedang tertidur.

Di tatapnya wajah cantik itu yang membuat jantungnya berdebar.

Tangannya membawa anak rambut yang menutupi mata Cheryl, ke belakang.

Tanpa sadar, laki-laki itu mulai meneteskan air mata.

"Gue udah jahat sama lo. Harusnya dari awal gue sadar, kalo cuma lo yang ada di hati gue. Selama ini, gue belum bisa buat lo bahagia. Lo hanya mendapatkan derita."

Tidur lelap Cheryl terusik saat merasakan seperti ada air yang menetes di pipinya.

Mata yang terpejam mulai terbuka.

Dia mengubah posisinya menjadi duduk.

"DERREN?!"

Cheryl kaget melihat kedatangan cowo itu. Yang lebih kaget lagi melihat Derren yang menangis dengan wajah menyesalnya itu.

CHERYL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang