49. | Kembalinya Ratu dan Raja balap.

3K 179 25
                                    

Dua hal yang membuat para murid sangat malas untuk melakukannya, terutama pada siswa. Lain tak lain adalah piket kelas dan membayar uang kas.

Terkebalikannya dari semua kelas yang ada. Kelas Cheryl menjadi salah satu yang berbeda. Biasanya siswa yang sangat malas membayar uang kas, dan piket kelas, malah terbalik.

Bendaharanya pun siswa. Argazi bendahara yang terpilih di kelas XI IPA 1.

"UANG KAS WOI! MAU LO SEMUA GUE TABOKIN HA?!"

Pagi-pagi begini, Argazi sudah darah tinggi. Suara bassnya itu sangat menggelengar hingga sampai ke kelas sebelah.

Argazi tak segan-segan memberi pelajaran kepada mereka yang masih sampai sekarang tidak membayar uang kas. Undur diri saja sudah ia lakukan, tapi tidak di perbolehkan.

"Piket!"

Cheryl terjungkit kaget melihat Argazi tiba-tiba sudah berada di hadapannya dengan menodong sebuah sapu khas colongan.

Peralatan kebersihan kelas pun yang baru belum beberapa hari saja sudah hilang entah kemana.

Biasanya suka di ambil sama kelas sebelah.

"Gue baru datang babi."Emosi Cheryl tak luput dari tatapan tajam Argazi.

"Piket atau denda seratus ribu!"

"Bawel lo ngelebihin emak-emak."Ujar Cheryl mengambil alih sapu yang berada di tangan Argazi.

Argazi tentu saja tak terima, jika di katakan seperti emak-emak. "Yang penting gue punya ayang."

Cheryl belagak muntah. "Percuma punya ayang kalo gak di nikahin."

Argazi sontak tertawa. "Lo mau gue nikahin?"

Memang sengaja, Argazi berniat menggoda Cheryl. Dia memang seperti itu biasanya.

"Langkahin mayat gue dulu, kalo lo mau nikahin Cheryl!"

Argazi mundur beberapa langkah. "Takut, pawangnya dateng."Tak mau membuat masalah, Argazi langsung pergi menjauh dari mereka.

Cheryl memutar bola matanya malas.

"Ikut gue."

Cheryl menatap Derren yang jauh lebih tinggi darinya. "Lo gak liat, gue lagi piket?"

Derren mengambil sapu yang ada di tangan Cheryl, lalu menaruhnya di belakang pintu kelas. Dia menarik tangan Cheryl untuk ikut bersamanya.

Argazi memang bukan ketua kelas, tapi dia seperti memegang kekuasaan kelas yang sudah setiap hari menjadi tanggung jawabnya.

"WOI PIKET LO BELUM SELESAI!"

𖣦

"Kenapa?"

"Lo gemesin, jadi pengen gue nikahin lagi."

"Nikahin cewe lain aja."

"Jadi lo mau nih gue nikahin cewe lain?"

"Mau aja, tapi nyawa lo gue ambil dulu."

Derren tertawa memperlihatkan lesung pipinya yang semakin membuatnya bertambah manis!

Tawanya seolah-olah menjadi candu buat Cheryl. Di tambah dengan gigi gingsul yang membuatnya semakin tampan.

Cheryl juga cantik dengan bulu mata yang lentik nan panjang, alis yang tebal, bibir yang pink alami, serta hidung yang mancung. Tak lupa dengan dua gigi kelincinya!

Mereka bagaikan pasangan yang sempurna.

"Gue izin ya, malam ini mau balap."

Mata sipit itu membola. Wajahnya menjadi garang. "Enggak! Gak boleh!"

CHERYL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang