"Kalo lo gak percaya dengan adanya cinta, maka gue akan buktikan dengan adanya orang setia."
Cheryl tertawa di buatnya. Lelucon seperti apa lagi ini?
Orang setia?
"Orang setia itu gada. Cuma kebanyakan mereka mengaku setia padahal mah buaya."Sahutnya tidak percaya dengan adanya orang setia.
Mungkin karna sudah sering di sakitin, sampe-sampe Cheryl tidak percaya lagi dengan cinta dan juga dengan adanya orang setia.
"Lo inget kan kata-kata, 'orang yang tepat akan datang di waktu yang tepat' nanti di waktu itu lo bakal kaget nemuin laki-laki yang tepat buat lo."
"Tapi laki-laki itu bukan lo."Balasnya sangat menyakitkan.
••••
Cheryl mendapatkan kabar tentang peyerangan semalam. Di pertempuran itu lawannya bukan geng Meltax melainkan geng Delvaroz dan geng Reveelix.
Entah apa yang membuat kedua geng tersebut sampai bertengkar. Tak ada air jika tak ada api. Tak seperti biasanya yang damai-damai saja tidak ada pertengkaran.
Penyebabnya belum di ketahui pasti oleh Cheryl. Aldo pun engan angkat bicara soal kejadian semalam.
Banyak nyawa yang di pertaruhkan hingga beberapa anggota Delvaroz dan Reveelix yang tewas.
Tewas mengenaskan dengan cara yang sangat meremehkan.
Mereka mati secara sia-sia.
Jika bukan ketua yang menyuruh, maka anggota tidak akan maju duluan.
Sekarang, Derren dan Aldo sedang di introgasi di ruang rahasia milik Cheryl.
Cheryl menghela nafas kasar. "Apa lo yang memerintah anggota lo untuk nyerang Delvaroz?"
"Gue gak pernah merintah mereka untuk nyerang geng lo. Gue pun kaget dengan adanya penyerangan antara Reveelix dan Delvaroz."
"Terus kalo bukan lo yang merintah mereka, maka siapa yang berani merintah selain lo? Bukannya anggota tidak berani nyerang sebelum di perintah?"
"Logikanya aja kalo mereka berani nyerang tanpa di perintah, maka mereka sudah siap untuk di kasih hukuman."
"Berani lo ganti nyawa anggota gue?"
Derren mengusap wajahnya kasar. Ia tak menyangka jika hal ini akan terjadi. "Sumpah demi Tuhan, gue gak pernah sekalipun memerintah mereka untuk melakukan hal sebejat itu."
"KALO BUKAN LO SIAPA LAGI?! LO KETUA MEREKA ANJING!"
Cheryl emosi. Wajahnya sudah memerah dengan tangan yang terkepal kuat.
Aldo mulai menenangkan. "Sabar Ryl, lo jangan emosi dulu."
Pandangan yang tadi menatap ke arah Derren, kini mulai berpindah ke arah Aldo. Tatapannya dingin dan tajam.
"Lo yang ada di area pertempuran, pasti lo tau apa penyebab dan dalang dari semua ini."
Aldo sendiri pun tak tahu.
"Oke gue bakal cerita. Gue datang ke area pertempuran itu sedikit terlambat. Pas gue sampai disana, mereka sudah menyerang tanpa di komando. Gue liat gak ada geng Meltax disitu. Banyak yang tumbang, entah apa penyebabnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
CHERYL [END]
Teen FictionNOTE : ALUR CHERYL 1 DAN CHERYL 2 BERBEDA-! Cover by pinterest. ••• Cinta itu emang butuh perjuangan. Bukan cuma omong kosong yang bilangnya berjuang tapi cuma main handphone sambil rebahan. Berawal dari rival hingga terje...