Kebahagian di pagi hari menghampiri Cheryl.
Kedua anabul itu lah yang membuat Cheryl mulai kembali tersenyum setelah melewati kesedihan yang mendalam.
Mereka berempat sedang bermain di kamar. Cheryl dan Derren terasa menjadi Ayah dan Ibu yang sedang bermain dengan kedua anaknya.
"Sayang, punya anak yuk?"
"Gak!"tolak Cheryl melototkan matanya ganas.
"Ayo lah. Biar rameee..."Derren mengeluarkan skillnya. Dia merengek terus-terusan hingga membuat Cheryl merasa lelah.
"Gue gak mau, Derren! Kita ini masih muda, dan gue gak mau dulu punya anak!"
Cheryl membantah. Bisa gila dia mempunyai anak di usia muda apalagi masih berstatus sebagai pelajar.
"Yaudah, ayok nak kita cari ibu baru."Derren mengendong Cherden dan membawanya keluar kamar dengan raut wajah yang lesu dan kesal.
Cheryl menatap Deryl. "Kalo gitu, kita cari ayah baru!!!"serunya membalas Derren.
•••
Satu sekolahan di buat heboh dengan berita yang hot dan menjadi tranding topic pagi ini.
Terutama pada guru-guru yang sedang sibuk menghibah di pagi hari.
Gosip ini membuat sebagian pada merasa tak terima. Ada juga yang mengeluarkan skill julid nya sebagai bakat terpendam.
Mereka membawa-bawa kertas besar yang berisi tulisan untuk demo.
Di luar markas sangat ramai hingga penduduk di dalamnya merasa keganggu tak bisa keluar.
"Itu ada apa sih rame-rame?"
Cheryl melangkahkan kaki keluar. Mengintip di celah-celah gorden yang berada di pintu utama.
"Cheryl hamil di luar nikah?"Cheryl membaca tulisan yang sangat besar itu. Sedetik kemudian matanya melotot lebat.
Amarahnya membesar. "Bisa-bisanya mereka nuduh gue hamil di luar nikah!"
Cheryl keluar walau banyak beberapa anggota yang melarang. Cheryl tetap lah Cheryl, cewe keras kepala.
Dor.
Suara pistol mampu membuat pergerakan para murid terhenti. Mereka semua terdiam syok mendengarnya.
Cheryl yang melalukan semua itu. Suara bising dan ramai ramai membuatnya sangat terusik. Terlebih dengan tuduhan bahwa dia hamil di luar nikah. Ya Tuhan, ada apa dengan mereka?
Perempuan itu mengantongi pistol yang barusan ia gunakan. Langkahnya kian mendekat dengan tegas dan gagah. Wajahnya sangat garang dengan tatapan tajam khas miliknya. Kedua tangannya sudah di lipat di dada.
Cheryl mengambil kertas yang masih di ajukan ke atas. Di sobek-sobek kertas itu menjadi kepingan kecil lalu di lempar ke wajah yang sudah memegang kertas tadi.
"Maksud kalian apa, bilang gue hamil di luar nikah?"Cheryl masih berbicara dengan nada rendah. Walau di dalam hatinya sudah sangat gundah.
Mereka berani walau dalam hati sudah ketar ketir. "Lo hamil di luar nikah kan?! PERGI DARI SINI!"
"PERGII!!!"mereka berdemo kembali.
Cheryl bertepuk tangan dengan keras. Raut wajahnya menunjukan ekpresi takjub. "Wow. Hebat ya udah mulai berani sama gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CHERYL [END]
Teen FictionNOTE : ALUR CHERYL 1 DAN CHERYL 2 BERBEDA-! Cover by pinterest. ••• Cinta itu emang butuh perjuangan. Bukan cuma omong kosong yang bilangnya berjuang tapi cuma main handphone sambil rebahan. Berawal dari rival hingga terje...