CHERYL [END]

30. | Curhat.

"Kita beneran mau kabur?"dengan polosnya Derren bertanya.

"Kagak lah anjir! Ini tuh satu-satunya cara agar Papah gue gak menjodoh-jodohkan gue lagi sama orang lain!"

"Sekarang kita kemana?"

"Ke mobil!"

Mereka berlari ke dalam mobil. Sangat kebetulan karna kunci mobilnya berada di dalam yang memudahkan mereka untuk kabur.

Derren mengendarai mobil itu sangat cepat keburu Ayahnya Cheryl mengejar.

"Kita mau kemana?"tanya Cheryl tak tahu mereka mau pergi kemana.

"Ke KUA."

"Apa?! Kita kan udah nikah, masa nikah lagi?!"

"Siapa yang mau nikah lagi?"

Cheryl langsung mengalihkan wajahnya ke luar jendela.

Malu. Dia sangat malu.

Kepala Cheryl terbentuk jendela saking kagetnya.

"Eh lo gapapa?"tanya Derren panik.

"E-enggak."Cheryl merutuki dirinya. Mengapa dia sangat gugup gini?

"CEPETAN! MEREKA NGEJAR!"

Hampir saja Derren membanting stir jika tak bisa mengendalikan rasa kagetnya itu.

Derren menancap gas lebih kencang.

Mereka berhenti di KUA yang tak jauh darinya. Mereka berdua turun dan langsung naik ke halaman KUA sebelum ada suara yang membuat langkah mereka terhenti.

"Berhenti! Ngapain kalian kesini?"

"Mau nikah lagi!"

"Jangan macem-macem kalian!"

"Kenapa? Nanti kalo penghulunya nanya, kenapa nikah muda, Cheryl bilang aja hamidun di luar nikah, buat bikin malu sekeluarga!"

Wira tak tahu harus berekspresi bagaimana. Anak ini benar-benar membuatnya darah tinggi.

"Jangan lakukan itu. Papah janji tidak akan melarang kalian lagi, atau menjodohkan Cheryl dengan orang lain."

Akhirnya berhasil juga.

Cheryl mengandeng tangan Derren untuk mendekati mereka. "Nah gitu dong."

Kini giliran Aldo yang tak terima. Dengan seenak jidat Ayahnya bilang seperti itu tanpa berdiskusi terlebih dahulu dengannya.

"Papah!"tegur Aldo.

"Kenapa? Nanti kamu saja yang Papah jodohkan dengan Muti."

Aldo menatap ke arah Gizca. Mereka berdua sama-sama bergidik jijik.

"OGAH!"

🦀💙

Sejak kejadian tadi, hubungan Cheryl dan Derren makin rapet. Berbeda dengan hubungan Reza dan Muti yang kian merenggang masalah omongan Wira tadi. Reza semakin posesif kepada Muti karna tak mau kehilangan.