10 | Calon Pemimpin

12.1K 3.8K 2.2K
                                    

Hi ^^





Pagi hari pun tiba, udara begitu dingin hari ini, angin berhembus kencang, membangunkan tiga pemuda yang tidur di bawah pohon beringin semalaman.

Api unggun buatan Ni-Ki lumayan menghangatkan, namun sekarang tersisa arangnya saja.

Loh, bukannya saat itu Ni-Ki bilang dia belum mengetahui kekuatannya? Maksudnya kekuatan lain selain api, kalau api mah dia sudah tahu. Soalnya dia merasa ada kekuatan lain di dalam dirinya, dugaannya sih itu...

Sunghoon sebagai orang yang sudah terbiasa dengan udara dingin justru malah gerah ingin mandi. Padahal Jungwon dan Ni-Ki menggigil kedinginan.

Memang berbeda pemuda tampan yang satu ini.

"Jadi... dimana letak markasnya?" Tanya Jungwon gemetaran, bibirnya pucat karena kedinginan.

"Gak jauh dari sini, mungkin," jawab Ni-Ki ragu, karena dia juga tidak tahu.

"Iya, gak jauh dari sini. Panah es buatan gue dari tadi kedip-kedip, itu tandanya sebentar lagi kita sampai," kata Sunghoon membenarkan jawaban Ni-Ki.

Enak ya punya kekuatan, kalau mau kemana-mana tidak perlu pakai gugel mep, tinggal cling, jadi deh panah esnya.

"Ayo jalan," ajak Sunghoon merangkul dua temannya yang lebih muda itu.

"Pelan-pelan napa, dingin nih," gerutu Jungwon kesal.

"Mau dipeluk?" Tanya Ni-Ki menawarkan, Jungwon langsung menjauh.

"Gak ah! Belom mandi!"

Ada-ada aja, begitu pikir Sunghoon.

Sebagai yang tertua di antara mereka, Sunghoon harus menjaga dan melindungi kedua temannya itu. Yang satu belum emosinya belum stabil, yang satunya lagi laknat betul.

Dijual di syopi laku gak ya...

"Disini ada pemukiman warga gak? Mau numpang makan," kata Ni-Ki mengusap perutnya yang keroncongan.

"Setau gue ada, karena gak semua warga Ice terdahulu bisa pindah ke IERE," jawab Sunghoon.

"Loh, kenapa?"

"Karena warga Ice sebagian besar alergi panas."

"Oh, begitu."

Jungwon mengangkat tangan kanannya. "Mah, mau tanya dong!"

"Apa?"

"Kalau yang itu warga Ice bukan?" Jungwon menunjuk ke depan, Sunghoon dan Ni-Ki pun menoleh kesana.

Di depan sana, ada tiga anak laki-laki di kelilingi orang berjas hitam... tunggu sebentar, jangan bilang itu orang suruhan dari pemerintahan!

Tiga anak kecil itu gemetar ketakutan ketika salah satu orang berjas hitam membentaknya, bertanya letak markas lama Pak Sing.

Mereka tidak tahu saja kalau amarah Jungwon sudah muncul, salju yang dia pijak berubah menjadi es, angin berhembus kencang seperti badai. Disini adalah wilayah Ice, kekuatannya pun sama, tentu saja akan bertambah kuat.

Orang-orang di depan sana menoleh ke arah mereka bertiga. Tiga anak kecil itu tiba-tiba bersorak gembira, berlari ke arah mereka dengan air mata bahagianya.

"Dia datang! Dia yang ada di ramalan telah datang!"

Ni-Ki mengernyitkan kening tanda tak mengerti. Mereka kan bertiga, kenapa anak-anak itu hanya berkata dia? Dia siapa yang mereka maksud?

"Kak, kalau kalian berhasil kalahin mereka, kami bakal antar kalian ke markas!" Ucap anak kecil bersurai biru bersungguh-sungguh, membuat para pria berjas disana melotot tak terima.

IERE 2 | ENHYPEN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang