Kecepatan lari Ni-Ki membuat Jungwon kewalahan. Dia sendirian, dikejar oleh temannya sendiri yang entah bagaimana menjadi penyerang.
Berdasarkan pengamatan, dia merasa kalau desiran dan suara bisikan yang sebelumnya didengar olehnya─ juga Jay ─adalah penyebab mengapa tiga temannya menjadi seperti itu.
Ada sesuatu yang mengendalikan mereka, sesuatu yang tak kasat mata dan memiliki energi aneh yang tak biasa. Semua itu berasal dari hutan, bukan berasal dari campur tangan manusia. Bukan berasal dari es campur pula, gak.
Duh, jangan sampai emosi Jungwon terpancing. Dis bisa melukai Ni-Ki, tidak ada yang bisa mencegahnya. Dia dan Ni-Ki hanya berdua, entah dimana yang lain berada.
Ni-Ki mengejar, gerakannya gesit dan cepat. Sebagai pemilik kekuatan api, dia cukup berbahaya. Kalau kena, nanti Jungwon terpanggang. Masa iya jadi Jungwon panggang? Kan tidak lucu.
Membayangkannya saja sudah ngeri, apalagi mengalami.
Bzt!
"Aduh!"
Oke, firasat Jungwon tidak enak. Pedang di genggaman tangannya mengeluarkan listrik, menyetrum tangannya, seperti memberi kode. Kalau sudah begini, Jungwon hanya bisa berdoa dan berharap agar pedang itu tidak mempengaruhi dirinya lagi.
"Ni-Ki! Kalau lo nyerang gue, nanti rambut lo jadi jabrik gara-gara kestrum loh!" Kata Jungwon menakut-nakuti.
"Gak takut!"
Loh, masih bisa membalas perkataan rupanya.
Es buatan Jungwon yang terus menjalar di tanah seiring langkah kakinya membuat ia mampu menyeimbangi kecepatan Ni-Ki. Hanya saja, es tersebut licin, beberapa kali dia hampir terpeleset. Hampir ya.
Ah, seharusnya dia mencari jalan keluar dari hutan. Siapa tau Ni-Ki dan yang lain bisa terlepas dari pengaruh sesuatu di hutan ini. Kalau menghindar dari kejaran kapan selesainya?
"Ni-Ki! Gue bakal beliin makanan favorit lo, sebanyak yang lo mau! Berhenti sekarang!"
Wush~
Badan Jungwon menunduk, cakram api Ni-Ki melewati kepalanya, menancap di pohon depan sana. Dia ingin menertawai Ni-Ki karena serangannya meleset, tapi pohon yang tertancap cakram api itu terbakar kemudian meledak.
Dia yang tak sempat menghindar terpental mundur, berguling di tanah bersalju, berhenti tepat di hadapan Ni-Ki.
Pemilik kekuatan api tersebut tertawa, membuat cakram api lagi. Perasaan ini... sama persis saat Jungwon bermain Survival Games. Bedanya, mereka mengandalkan kekuatan, bukan senjata biasa.
Bzt!
Pedang listriknya menyetrum kembali, aliran listriknya mulai muncul. Oke, ini pertanda buruk.
"Mundur!" Seru Jungwon bangkit sesegera mungkin, dia tahu apa yang akan terjadi.
Pedang listriknya, menanggap Ni-Ki sebagai musuh yang harus dihabisi.
"Ni-Ki! Sadar woi!"
Cakram api melesat kepadanya. Pedang listriknya terlapisi es, ia gunakan itu untuk menebas. Cakram terbelah dua, namun cakram lain bermunculan dari depan.
Jungwon menebasnya terus sambil berlari maju. Kekuatan telekinesisnya tidak bisa digunakan disini, bila ia ingin menggunakannya, kepalanya terasa ingin pecah.
Ni-Ki mengambil pedangnya yang tergeletak di tanah, menangkis serangan pedang Jungwon. Listriknya menyetrum Ni-Ki, memberi celah kepada Jungwon untuk menendang pedangnya jauh-jauh.
Ia menindih pemuda itu, mendudukinya sambil mengangkat pedangnya. Hingga sebuah tangan menyentuh pergelangan tangannya, suhu dingin menusuk kulit, membuat tangan Jungwon tertahan di udara.
"Dia temanmu, ingat. Survival Games ini ada untuk menguji kalian, bukan untuk menghabisi. Kamu ini sama sepertiku ya, emosinya gampang banget kepancing."
Jake mengumpat, Heeseung tidak main-main menyerangnya. Pergerakan Jake terbatas, dia tidak bisa menyerang karena kekuatan Heeseung yang lain muncul, kekuatan hipnotis!
Berulang kali ia kena serangan es karena terhipnotis, membuat energinya terkuras. Berulang kali pula ia berhasil lepas dari pengaruh hipnotisnya, entah bagaimana caranya.
Dia sengaja menahan Heeseung disini, dia memberi waktu kepada Sunghoon dan Sunoo untuk pergi memancing Jay.
Dia tak peduli tubuhnya terluka, dia yakin Heeseung bisa lepas dari pengaruh sesuatu di tubuhnya itu.
DOR!
DOR!
DOR!
Jake menarik pelatuknya, peluru esnya ia tembakkan, namun tidak mengenai Heeseung. Dia hanya mengincar tanah dan serangan es agar tidak melukai dirinya.
Sayangnya, Heeseung tahu hal itu dan mengincar pistolnya. Kalau sudah begini mau tak mau Jake harus menggunakan kekuatannya yang lain─ kekuatan yang muncul sejak bangun dari Survival Games.
Sulur tumbuhan tertarik dari pohon terdekat, ia arahkan ke Heeseung, mengikat tubuhnya kuat-kuat. Jake mengambil nafas dalam-dalam, kemudian melesat cepat, mencengkram kuat pundak Heeseung sembari mengerahkan kekuatannya.
Bergerak cepat dan masuk ke dalam pikiran orang lain, itulah kemampuan rahasianya. Dia harus melakukan itu, demi mendapatkan cara agar temannya kembali sadar seperti semula.
KAMU SEDANG MEMBACA
IERE 2 | ENHYPEN ✓
FantasyIni bukan tentang mereka yang mencari wilayah IERE, tapi tentang mereka yang berusaha melindungi IERE, dan mempertahankan keturunan asli dari wilayah tersebut.