38 | Konflik Yang Sesungguhnya Dimulai

6.2K 2.3K 1K
                                    

Nyatanya, aksi melarikan diri Jay dan Sunoo tidak berlangsung mulus. Salah satu dari sepuluh monster buatan pemerintah menghalangi mereka di padang pasir. Seharusnya mereka tidak lewat sini, Jay terdahulu sesat nih!

"Gede banget monsternya..." Sunoo sampai pegal mendongak. "Setiap monster beda bentuk ya? Yang ini terbuat dari pasir, mirip di film spiderman..."

"Lo bisa kan gunain kekuatan api lo?" Tanya Jay memastikan.

"Bisa, pakai kekuatan tanah juga bisa kayaknya."

"Jangan kayaknya, harus yakin."

"Gak bisa yakin gue, kak. Masih kepikiran masalah tongkat sihir, takut diomelin."

"Gak ada Sunoo disini, gak usah takut," kata Jay terdahulu. "Kalau dia dateng langsung minta maaf, dia pasti ngerti."

"Duh, ngomong doang mah gampang. Perkara hati kan gak ada yang tau."

"Omongannya kayak habis ditolak aja," cibir Jay.

"Diem lo!"

"Yang penting kamu jujur, Sunoo. Jangan bohong pas ketemu dia, dia gak suka pembohong."

"Iya sih... ah nanti aja lah! Sekarang monster ini harus dikalahin dulu, gue mau tidur... ngantuk."

Jay sama mengantuknya dengan Sunoo. Sekarang pukul 00.00, tepat tengah malam. Kenapa sih monster harus diaktifkan malam hari?! Apa Pak Sang tahu kalau calon pahlawan sudah mempersiapkan diri makanya waktu pengaktifannya dimajukan? Bisa jadi.

"Gak boleh mati ya, Kak Jay."

"Mulut lo! Mulai sekarang harus ucapin hal positif, gue gak mau kehilangan lagi!"

Sunoo langsung cemberut. "Iya deh, tapi janji gak bakal mati. Masa lo mau dikubur disini, nanti ada kadal gurun."

"Sunoo, jangan nakutin gue..."

"Iya maaf."

Bukannya ingin Jay atau dirinya mati, Sunoo hanya khawatir. Dia memikirkan teman-temannya yang lain, pikirannya berkata mereka dalam bahaya. Sudah berusaha berpikir positif namun pikiran buruk terus datang.

Pokoknya dia dan Jay harus berhasil mengalahkan monster di depan mereka itu!

"Kak Jay, lo serang monsternya dari deket. Gue bakal coba kendaliin pasirnya, kekuatan tanah masih berhubungan sama pasir."

"Oke. Sekalian dicari kelemahannya, kalau bisa secepatnya. Gue bakal pakai kekuatan air supaya pasirnya turun."

Jay terdahulu merasa bangga pada keturunan sekaligus reinkarnasinya. Tanpa dibantu dia yakin sekali dua anak muda tersebut bisa. Bukannya tidak mau, dia tidak boleh ketahuan. Kalau ketahuan, rencana yang dia dan para sesepuh buat akan gagal.

Pak Sang tidak boleh mengetahui keberadaannya. Hanya Heeseung terdahulu dan Sunghoon terdahulu saja yang boleh terlihat saat ini. Sisanya harus menunggu sampai saatnya tiba.

Monster pasir berukuran besar tersebut bukanlah bosnya, masih ada monster yang jauh lebih besar dan diyakini akan keluar setelah matahari muncul dari ufuk timur. Jay terdahulu maupun yang lain tidak tahu bagaimana rupanya. Akan muncul darimana dia juga tidak tahu. Mereka harus waspada, yang satu ini saja sulit apalagi monster yang paling besar.

"Rrrrrah!"

Kekuatan Sunoo berhasil menahan monster pasir tersebut! Itu bagus, Jay bisa menyerang tanpa takut diserang balik. Monster pasir tidak memiliki senjata apapun, hanya menggunakan fisik saja. Lumayan menguntungkan.

IERE 2 | ENHYPEN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang