Hai semua, maaf baru update karena waktu urus naskah lebih lama dari perkiraanku T_T
Tidak, ini bukanlah akhir. Sunghoon tidak akan membiarkan monster itu menghabisi mereka. Dia buat dinding es untuk menutup Heeseung yang sedang dalam proses penyembuhan.Dia akan maju seorang diri.
"Jelek banget mukanya," ejeknya kemudian sembari mengeluarkan pedang esnya.
Tak terima dibilang jelek, monster berwujud manusia tak sempurna itu menyemburkan api dari mulutnya. Astaga, seperti naga saja. Apa dia siluman?
Walau begitu, Sunghoon tidak takut sedikitpun. Apa yang dia bilang benar, monster itu jelek, begitupun tujuannya.
"Gue masih bertanya-tanya kenapa pemerintah niat banget ciptain monster kayak lo. Apa mereka gak malu karena hampir semua monster dikalahin sama kita? Anak muda yang berjuang dan berhadapan langsung sama kalian bisa kalahin kalian.
"Ah, urat malu mereka kan udah putus. Wajar aja sih, kerjaannya aja gak becus. Harusnya mereka mikir dong, udah bagus dapet kerjaan yang menjamin, eh malah disalahgunakan. Bahkan yang katanya mau ubah nasib negara malah sama aja pas masuk ke ruang lingkup pemerintahan."
Ya Allah, bismillah gak apa-apa ngetik begini :")))
Si monster semakin marah. Apa Sunghoon memang banyak bicara seperti itu? Bukankah Sunghoon dikenal dingin? Itu mah mbahnya.
"Lo itu cuma buatan. Lo cuma babu yang gak dapet apa-apa kalau pihak lo menang. Haha, ketawa banget gue, julid banget."
Kalau ada Jungwon dan Sunoo, pasti lebih julid lagi dia.
"Kalian itu haus kekuasaan, kalian tamak, kalian gak mikirin nasib rakyat yang bakal menderita kalau kalian berhasil. Apa gue bakal biarin itu terjadi? Ya enggak dong, gue kan pahlawan keren yang berjuang demi kesejahteraan rakyat."
Tak tahan mendengar ocehan Sunghoon yang membuat hati panas, si monster bergerak menyerangnya. Sunghoon yang tidak siap terpental karena hempasan tangan, beruntung dia sempat membuat pelindung es agar dia dan luka Heeseung tidak semakin parah.
Apakah Sunghoon marah? Tentu saja. Proses penyembuhan Heeseung bisa gagal, Heeseung harus bangun, tidak boleh ada yang gugur.
"Andai gue punya kekuatan kayak Kak Heeseung, gue bikin lo mati kurang dari tiga detik," kesal Sunghoon lalu balas menyerang.
Tidak ingin mempermalukan Sunghoon terdahulu karena pandai bertarung, Sunghoon akan berusaha semaksimal mungkin untuk membawa kemenangan bagi IERE. Sunghoon terdahulu pandai menggunakan pedang, itu berarti Sunghoon harus pandai menggunakan pedang juga walau tidak pernah menunjukkan kemampuannya secara penuh.
Si monster menjulurkan tangan ke depan hendak menangkap Sunghoon, tetapi dari arah kanan ada petir bergerak cepat dan melukai tangannya. Suara raungan si monster berdengung di telinga. Jungwon sebagai pelaku tidak akan memberi jeda, monster itu harus mati.
Sunghoon jelas terkejut, dong. Jungwon maju tanpa persiapan sama sekali dan hanya mengandalkan pedangnya saja. Bahkan Jay yang baru tiba bersama Jake dan Jake terdahulu tidak bisa menahannya. Jungwon sangat marah dan tidak mau mendengar.
Kekuatan petir Jungwon sangat besar, sekali kena menimbulkan ledakan dan luka bakar yang parah! Sunghoon hampir saja terkena ledakan jika Jay tidak segera membuat gelembung air berukuran besar dan melemparnya ke Sunghoon. Setelahnya Jay panik sendiri karena Sunghoon tidak bisa bernapas di dalam gelembung airnya.
Di sisi lain, Jake bertekad membantu Jungwon menggunakan ular esnya yang semakin besar dan ganas. Sisik ular tersebut berubah tajam dan bisa melukai siapa pun yang menyentuhnya. Jake memfokuskan dirinya untuk mengendalikan ular itu agar peluang kemenangan semakin besar. Lain halnya dengan Jake terdahulu yang memutuskan untuk memeriksa keadaan Heeseung yang tengah mengalami proses penyembuhan oleh cahaya berwarna keemasan buatan Sunghoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
IERE 2 | ENHYPEN ✓
FantasyIni bukan tentang mereka yang mencari wilayah IERE, tapi tentang mereka yang berusaha melindungi IERE, dan mempertahankan keturunan asli dari wilayah tersebut.