Perjalanan kali ini cukup mudah dilalui. Mungkin karena kekuatan mereka berenam, terutama kekuatan Jake. Di perjalanan banyak sekali tumbuhan beracun ataupun berduri. Jake bisa membuat tumbuhan itu menyingkir dengan sendirinya, seperti patuh padanya.
Sunghoon memperhatikan Jake yang berjalan riang seperti anak sekolah dasar. Jake mengayunkan tangannya ke depan dan ke belakang berulang kali sambil tersenyum manis, kakinya sudah sembuh kok, berkat Sunghoon tentunya.
Yang tidak berhenti tersenyum seperti Jake adalah Heeseung. Kalau Heeseung sih, bisa dibilang cengar-cengir. Jay sampai mengiranya gila, alhasil dia disetrum Jungwon. Ni-Ki tertawa ngakak di belakang mereka, dasar maknae.
Berdasarkan pengamatan Jay, kekuatan Heeseung yang lain akan muncul hari ini. Makanya temannya itu tak berhenti cengar-cengir seperti orang yang berpapasan dengan orang yang disukai, ea.
"Aura hutan ini aneh, terang tapi gelap di saat yang bersamaan," ujar Sunghoon yang berjalan paling depan. "Hati-hati, kita gak tau kejutan apa yang bakal-"
"BAAAAA!"
"HANTU HUTAN!" Pekik Jake dan Jay bersamaan, mereka yang takut hantu langsung berlari ke barisan paling belakang sambil mengangkat senjata.
Sosok seram bertubuh besar di samping pohon tertawa terbahak-bahak. Dia mengayunkan tongkat sihirnya, merubah wujudnya menjadi... Sunoo?!
"Hahahahaha! Lucu amat kalian hahahaha!" Tawanya tak berhenti sampai menangis.
Arwah Sunoo terdahulu geleng-geleng kepala melihatnya. Dia berada di kejauhan, memantau ketujuh calon pahlawan.
Sebenarnya tidak hanya Jay dan Jake yang jantungan, Heeseung yang kagetan dan Sunghoon yang penakut pun hampir emosi jika Sunoo tak merubah wujudnya.
"Mentang-mentang bisa sihir, ubah wujud sembarangan. Huuu, kamu sih," sorak Ni-Ki.
"Gak usah iklan, kita gak endorse barang," kata Sunghoon datar.
"Ya siapa tau nanti kita jadi brand ambassadornya susu kita."
"Milkita, Ni-Ki!" Koreksi Jay ngegas.
"Hish, gue kan sensor merk! Malah diperjelas."
"Lo gak kenapa-napa kan? Kita khawatir banget pas lo dibawa kabut," tanya Jake berjalan maju.
"Gak apa-apa, gue baik-baik aja. Liat! Gue bisa sihir sekarang!"
Jay sih lega karena Sunoo sudah kembali. Tapi kenapa aura hutan disini semakin aneh? Suhu pun semakin dingin, teman-temannya tidak menyadari.
Sebenarnya dia merasa ada sesuatu memantau mereka, tidak terlihat wujudnya. Dia juga mendengar desiran aneh, agak mirip seperti bisikan. Entah darimana suara tersebut berasal.
"Semua dimulai..."
Kepala pemuda itu menoleh ke Jungwon, apa yang dimulai?
"Jangan bilang pedang lo ganggu pikiran lo lagi?"
Jungwon menggeleng, dia mengangkat pedang miliknya, menjauh dari Jay. Tentu saja Jay bingung, Jungwon kenapa?
"Kak Sunghoon, Kak Sunoo, Kak Jake, menjauh sekarang," perintah Jungwon terus melangkah mundur.
"Won, pikiran lo gak kacau lagi kan?" Tanya Jake merasa heran, tapi dia tetap mundur karena merasakan hawa aneh di sekeliling mereka.
"Lari... sekarang!"
Perintah keras Jungwon dapat dimengerti dengan baik oleh Sunghoon. Pemuda bersurai putih tersebut membuat es di bawah sepatunya, persis seperti sepatu ice skating. Tanah ia lapisi es, kemudian melaju pergi secepat mungkin sambil membawa Sunoo dan Jake yang melongo tak mengerti.
"Ini ada apa sih?! Jangan diseret dong!" Pekik Jake bergerak seperti cacing kepanasan, beruntung dia dan Sunoo dapat menyeimbangkan diri sehingga tidak jatuh.
"Kita harus keluar dari hutan ini, jauhin mereka bertiga," jawab Sunghoon fokus ke depan.
"Kenapa?!"
Drap drap drap!
Ssshhhhh
Angin kencang menerpa mereka, angin bersalju tersebut datang dari arah belakang. Sunoo penasaran, dari mana angin tersebut berasal.
Dan ketika ia berbalik, ia terkejut dan panik! Setelah itu, Sunghoon pun berkata, "Survival Games dimulai."
"Apa?!" Jake dan Sunoo berseru bersamaan. "Terus kenapa mereka jadi begitu?!"
"Kalau kalian inget, mereka bertiga belum pernah jadi peran jahat atau menganggu sejak Survival Games yang diadain pemerintah. Kalian berdua dapet peran antagonis di Survival Games, Sunoo dan gue di asrama, sementara Jungwon yang emosinya belum stabil bisa celakain kita kapan aja."
Sunghoon menoleh ke belakang, ke arah Heeseung, Jay, dan Ni-Ki yang mengejar. "Bisa dibilang, mereka adalah musuh selama kita ada di hutan ini."
Arwah Sunoo terdahulu terlihat di kejauhan, Sunoo menatapnya meminta pertolongan. Tapi, apa balasannya?
"Kamu sudah kuberi pilihan. Pergi atau tetap tinggal. Kamu memilih tetap tinggal, yang artinya kamu harus bersama teman-temanmu dan menyelesaikan semuanya. Aku gak bisa bantu, sudah kubilang sebelumnya, hutan ini bukan tempatku."
Apa yang harus ia lakukan sekarang? Kenapa harus disaat ia kembali? Tidak mungkin kan ia dan yang lain mengalahkan mereka dengan cara... membunuh?
Neukkyeojyeo nae meorin
Daze, daze, daze~
KAMU SEDANG MEMBACA
IERE 2 | ENHYPEN ✓
FantasyIni bukan tentang mereka yang mencari wilayah IERE, tapi tentang mereka yang berusaha melindungi IERE, dan mempertahankan keturunan asli dari wilayah tersebut.