26 | Survival Games Selesai

8.8K 3K 1.7K
                                    

BUM!





Tanah berguncang hebat, pohon-pohon itu membuatnya sulit bergerak. Dia berhasil mengalahkan satu pohon, tapi yang lain sulit dikalahkan. Jay ada di tangan salah satunya, kalau dia menyerang habis-habisan, nasib Jay bagaimana? Jay bisa terkena serangannya.

Yang Sunghoon lakukan sekarang adalah lari. Iya, lari.

Kali ini dia menggunakan panah, membidik dari jauh lalu melepaskannya ke wajah empat pohon yang mengejarnya. Dia berlari menggunakan es di kaki, sehingga dia tidak benar-benar berlari. Ya... bisa dibilang ice skating tapi setengah-setengah.

Dalam hati dia mengumpat, dimana ujung hutan ini? Dimana jalan keluarnya? Dia yakin pohon-pohon tersebut tak bisa keluar, makanya dia mencari dimana perbatasan antara dunia luar dengan hutan aneh ini agar bisa menyerang mereka dengan leluasa.

Dia teringat ramalan, dia akan menjadi pemimpin Ice. Seharusnya pohon-pohon itu patuh kepadanya karena wilayah ini masih termasuk Ice, mereka malah membangkang, merendahkannya pula.

Tapi kan pohon memang tinggi, gak gitu...

"Park Sunghoon, percuma kamu lari! Kamu tidak akan bisa mengalahkan kami."

"Ck, percaya dirinya tinggi juga," decak Sunghoon memutar arah.

Empat pohon tersebut terkejut karena Sunghoon berlari ke arah mereka. Lebih terkejut lagi saat anak panah Sunghoon mendadak menjadi empat, busur panahnya mengeluarkan cahaya biru.

Anak panah di busur tersebut pipih namun tak akan hancur jika kena benda keras sekalipun. Salah satu kelebihan dari kekuatan Sunghoon, panahnya tidak mudah hancur. Jika hancur, panahnya akan terbentuk sendiri seperti semula. Jika diambil orang? Panahnya akan kembali sendiri ke pemiliknya.





Wush~






Ctak!






Berhasil! Panahnya mengenai mata si pohon. Tangan pohon yang memegang Jay terangkat untuk memegang mata. Jay? Dia dilempar.

Teriakannya cukup keras dan menggelegar. Lalu bruk! Dia jatuh dengan sempurna.

"Pinggang gue!!!'

Ckiiit!

Suara decitan es akibat berhenti mendadak mengilukan telinga, Jay sampai meringis karena sekujur tubuhnya merasakan ngilu.

"Loh, lo udah balik?!" Tanya Sunghoon memastikan, secepat itu?

"Gue kenapa?! Gue jatuh ke tanah dan gue kebangun, sebelumnya gue ngapain?!"

Sebentar, rasanya deja vu. Ah, benar. Kejadian jatuh dan tak ingat kejadian sebelumnya pernah terjadi di asrama kotak. Bedanya, dulu Sunghoon yang jatuh, sekarang Jay.

Untung tidak amnesia...

"Anak kurang ajar!" Murka pohon tertinggi, berlari ke Sunghoon dan Jay dengan langkah lebar.

Tanah berguncang, membuat oleng keduanya. Mau tak mau Sunghoon membuat dinding es besar, menghalangi jalan pohon-pohon tersebut.

Lalu, dia mengayunkan tangannya, membentuk gerakan memutar. Dan seekor kuda es siap ditunggangi!

"Jay, ayo naik!" Ajak Sunghoon naik terlebih dahulu, kemudian mengulurkan tangannya.

Rupanya pohon-pohon tersebut sadar. Dinding es mereka hancurkan, mereka berlari kembali ke arah mereka. Jay berteriak heboh, melompat ke atas kuda sampai kudanya berdiri dengan dua kaki saking terkejutnya.

IERE 2 | ENHYPEN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang