Saking fokusnya melawan anak buah Pak Sang, Sunghoon tidak sadar kalau Jungwon tidak lagi di sisinya. Entah kemana orang itu.
Melawan anak buah sebanyak ini sangatlah sulit. Sebenarnya bisa saja mengalahkan mereka dalam waktu singkat, tapi Sunghoon tidak mau membunuh mereka. Dia hanya memberi luka kecil atau membuat mereka pingsan sekaligus menghindari peluru.
Setelah dipikir-pikir, mungkin Jungwon pergi mencari arwah Ni-Ki terdahulu untuk membantunya. Dia sendiri bisa pergi ke tempat lain agar lebih leluasa menggunakan kekuatannya.
Dia tidak lagi menggunakan panah esnya, dia menggunakan pedang peninggalan Sunghoon terdahulu. Oh iya, dia tidak melihat arwah itu sejak tadi. Dia kemana?
Pedang esnya dia ayunkan dengan lihai, fokusnya tidak goyah walaupun peluru datang dari segala sisi. Dia ini pandai bertarung, dia bisa melindungi dirinya sendiri dengan membuat dinding es.
Instingnya menyuruh menghadap ke belakang. Benar saja, salah satu anak buah Pak Sang hampir saja menikamnya. Secepat kilat ia bekukan tubuh orang tersebut, belati ia ambil alih.
"Beruntung insting saya kuat, kalau enggak gaji Anda pasti bertambah," ucap Sunghoon melihat reaksi panik orang di hadapannya.
Bruk!
Sesuatu dari atas melesat ke bawah, menghantam tanah hingga menimbulkan suara bruk keras. Sunghoon membeku setelahnya, perasaannya berubah total. Tak ada lagi kekehan meremehkan, hanya perasaan terkejut dan tak percaya. Itu...
"J-Jake..."
Genggaman pada pedang esnya melonggar, dia jatuh berlutut melihat sang teman tergeletak tak bernyawa dalam posisi telentang dengan kepala menghadap ke kiri, tepat ke arahnya. Tubuhnya bersimbah darah, dominan berasal dari dada dan kepala.
"Temannya mati, ya?" Ejek anak buah Pak Sang dari belakang.
Amarah Sunghoon meledak begitu saja. Tak peduli bahwa mereka adalah masyarakat yang akan diberi hukuman oleh rakyat, Sunghoon akan membunuh mereka semua.
Esnya tak lagi biasa, semuanya berubah tajam dan mengerikan. Pedang esnya lah yang paling berbahaya, kekuatannya disalurkan kesana.
Mereka benar-benar tak bisa dimaafkan. Sunghoon bersumpah akan membunuh mereka demi membalas kematian Jake yang terjadi di depan mata.
Aura Sunghoon yang sekarang mengingatkan anak buah Pak Sang akan cerita Park Sunghoon di masa lalu, manusia sedingin es yang terkenal kejam dan mengerikan.
Banyak anak buah Pak Sang tumbang dalam setiap menitnya. Amarah menguasai dirinya. Bertarung sembari melihat bagaimana sang teman yang sudah tiada menimbulkan gejolak tersendiri di dada.
Dalam hati Sunghoon mengumpat ketika sesuatu berukuran besar terlihat dari padang pasir, bentuknya aneh. Perasaannya berubah, apa itu monster buatan pemerintah?
Sial, konsentrasinya terganggu. Dia harus ke sana untuk mencegah kemungkinan buruk, namun bagaimana dengan Ni-Ki dan Heeseung terdahulu? Dia tidak mungkin meninggalkan mereka.
"Bagaimana cara mengalahkannya?! Dia terlalu sulit dikalahkan!"
"Apapun hasilnya jangan mundur! Orang terkutuk itu harus mati!"
Semakin kesal lah Sunghoon. Kaki kanannya dihentakan ke tanah, es menyebar ke seluruh wilayah hotel. Anak buah Pak Sang jatuh akibat es yang licin, ini kesempatan untuk membunuh mereka semua.
"Seharusnya kalian diam di rumah bersama keluarga."
Anak buah Pak Sang berusaha bangkit. Sunghoon tidak membiarkan itu terjadi. Dia buat belati es sesuai jumlah mereka, lalu menikam mereka di jantung secara bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
IERE 2 | ENHYPEN ✓
FantasyIni bukan tentang mereka yang mencari wilayah IERE, tapi tentang mereka yang berusaha melindungi IERE, dan mempertahankan keturunan asli dari wilayah tersebut.