Karena ingin tahu lebih jelas mengenai sejarah para pahlawan IERE, Ni-Ki membawa Jungwon dan Sunghoon ke perpustakaan. Tentunya dengan penyamaran.
Sunghoon memakai masker, kalau ditanya tinggal bilang sedang flu. Ni-Ki dan Jungwon memakai wig berwarna hitam dan kacamata bulat. Kenapa tidak dicat saja rambutnya?
Mereka bisa ketahuan, wig mereka berbeda model dari rambut asli mereka. Terkhusus Jungwon yang rambutnya berwarna biru dan tidak bisa dicat, tidak tahu kenapa.
"Ni-Ki, kamu datang lagi?" Celetuk pemilik perpustakaan melihat pengunjung setianya datang membawa teman.
"Iya nih kak, mereka pengen tau lebih jelas tentang sejarah itu," balas Ni-Ki tersenyum lebar.
Tenang saja, pemilik perpustakaan tidak takut dan tidak benci kepada mereka kok. Justru dia merasa kagum dan menaruh harapan, karena firasatnya mengatakan kalau mereka yang memiliki kekuatan akan menyelamatkan semua orang.
"Oke, hati-hati ya. Lagi banyak pengunjung hari ini."
"Siap kak!"
Si pemilik perpustakan, Minghao, terkekeh gemas seraya memberikan taser gun secara diam-diam untuk perlindungan diri. Itu wajib, mereka kan tidak tahu apakah orang-orang dari pemerintahan itu datang atau tidak.
"Ayo kak, kita belajar sejarah!"
Jungwon mengernyit. Apa itu belajar? Mendengarnya saja membuat dirinya jadi mengantuk, tapi saat ujian dia selalu mendapat nilai tertinggi dari teman-temannya.
Memang benar kata Haruto, Jungwon anak ajaib.
"Nah, ini bukunya," kata Ni-Ki seraya meletakkan buku tebal bersampul cokelat yang terlihat usang dan berdebu.
Begitu di buka, yang pertama kali mereka lihat adalah foto pahlawan terhebat IERE. Jujur, Jungwon terkejut. Pahlawan itu mirip sekali dengan Heeseung! Mulai dari postur tubuh, wajah, rambut, sampai senyumnya juga mirip!
"Kayaknya Kak Heeseung keturunannya, beliau pemilik kekuatan omnipotence. Dia hilang dan dinyatakan tewas, tapi orang-orang terdahulu curiga kalau dia masih hidup karena adiknya gak keliatan sedih sama sekali," jelas Ni-Ki.
"Kalau sekarang?"
"Ya udah meninggal lah, kejadian hebat itu terjadi pada tahun 1950, sementara sekarang tahun 2020."
"Terus ini kok mirip gue?"
Ni-Ki beralih pandang ke foto selanjutnya. "Oh, dia yang gue bilang tadi. Dia pemilik kekuatan telekinesis, sama kayak lo. Dia ini termasuk paket lengkap, kayak kakak-kakaknya sama adiknya. Lo tau gak sih, kakak kandungnya itu yang mirip Kak Heeseung ini, terus kakak tirinya itu mirip Kak Jay, adik tirinya mirip Daniel."
"Jangan-jangan Kak Heeseung, Jungwon, Daniel, sama Jay yang sekarang ada hubungan darah juga? Siapa tau mereka reinkarnasi," duga Sunghoon.
"Bisa jadi, tapi gak tau deh. Nah, kalian bisa liat foto-foto selanjutnya. Ada yang mirip Kak Euijoo, Kak Sunoo, Kak Jake, dan lain-lain. Gue curiga deh, jangan-jangan orang-orang yang dicurigai sebagai reinkarnasi dari orang-orang ini sengaja dijadiin peserta survival games karena pemerintah mau ngebuktiin kalau kita punya kekuatan atau enggak," duga Ni-Ki berpendapat.
"Gila sih, udah gila," gumam Jungwon tak habis pikir. "Gue curiga kita bakal dibunuh supaya gak ganggu apa yang mereka rencanain."
"Gue juga berpikiran begitu... gue curiga mereka ngerencanain sesuatu yang besar dan berhubungan sama kekuatan kita. Intinya, jangan sampai ketangkap."
"Kalau ini apa, Ni-Ki?" Tanya Sunghoon menunjuk tulisan kecil yang dikotakin.
"Apaan tuh? Gue baru liat."
"Disini tertulis... yang lama akan terulang, umat manusia dalam bahaya, yang jahat akan menguasai dunia, hanya pemilik kekuatan lah yang bisa menghentikannya. Jika tidak, maka kalian akan tamat. Lee... Heeseung? Hah?!" Pekik Jungwon setelah selesai membaca.
"Berarti bener, kita ini reinkarnasi mereka. Dan kita yang bakal lindungin dunia dari monster-monster itu," tukas Ni-Ki sebelum membuka lembar selanjutnya.
Daniel meramal semuanya, kejahatan tidak akan datang dari penjahat itu. Tapi, dari para pemimpin yang merencanakan sesuatu yang besar, mereka memancing ajal semua orang. Mereka menciptakan monster, monster pemakan manusia yang hanya tunduk kepada mereka.
BRAK!
"Ini gak bisa dibiarin," ujar Sunghoon menutup buku dengan kasar sampai menimbulkan suara yang cukup keras. "Kita harus selesaiin semuanya, sebelum timbul korban jiwa."
"Tunggu, ada lagi!" Seru Ni-Ki menunjuk tulisan tebal acak-acakan.
Pergilah ke Ice, maka kalian akan menemukan apa yang seharusnya kalian miliki. Dan pesan ini, hanya bisa dibaca oleh kalian, keturunan kami, reinkarnasi kami. Selamat berjuang, para pahlawan baru!"
KAMU SEDANG MEMBACA
IERE 2 | ENHYPEN ✓
FantasyIni bukan tentang mereka yang mencari wilayah IERE, tapi tentang mereka yang berusaha melindungi IERE, dan mempertahankan keturunan asli dari wilayah tersebut.