Padang rumput bersuasana damai membuat hati Jungwon terasa tentram. Dia merasa tak memiliki beban, disini rasanya nyaman. Berbaring di atas rumput dan dikelilingi bunga memberikan kesan bahagia.
Berbaring sendirian sambil memejamkan mata membuatnya teringat masa kecil. Dia jadi rindu keluarganya...
Dia sudah mati, disinilah tempatnya sekarang. Dia tidak bisa bertemu keluarga maupun teman-temannya. Rasa sakit akibat tertusuk pedang sebelum dia mati tadi masih dia ingat, rasa sakitnya tidak bisa dideskripsikan. Mengerikan, dia tidak mau mengalaminya lagi.
"Kak Sunghoon, semoga lo inget siapa diri lo, semoga lo inget kalau lo pahlawan, lo harus bisa lepas dari kendali Pak Sang..."
Ingin sekali berkata seperti itu kepada Sunghoon, namun dia tidak bisa. Dia tidak lagi di dunia, dia berada di alam yang berbeda. Hanya teman-temannya yang lain yang bisa membuat Sunghoon lepas dari pengaruh alat buatan Pak Sang.
Semilir angin menyibak rambutnya. Langit cerah menjadi objek pengelihatannya. Jungwon senang berada disini. Sedih sih iya, tapi mau bagaimana lagi? Dia tidak bisa kembali.
"Kata siapa kamu gak bisa kembali?"
Loh, itu suara siapa?!
Karena takut dan terkejut, Jungwon langsung berdiri dan menoleh ke sekitar. Ada sosok laki-laki berdiri jauh di depan sana, tidak terlihat wajahnya akibat jarak.
Jungwon menyipitkan mata saat laki-laki itu berjalan menghampirinya. Siapa dia? Kenapa orang itu bisa berada di tempat yang sama dengan dirinya? Padahal sejak tadi dia sendirian, kenapa tiba-tiba ada yang datang?
"Kamu itu sama kayak Daniel, kamu bisa hidup satu kali lagi setelah mati," ujar orang itu sambil tersenyum teduh.
Jungwon terbelalak. "K-Kak Jake?"
"Bukan, saya bukan Jake teman kamu."
"L-loh? Berarti Anda Mbah Jake?!"
Sosok itu mengangguk. "Benar sekali."
Jungwon tidak salah lihat kan? Jake terdahulu ada bersamanya di alam lain? Mengapa dia ada disini? Kenapa dia tidak bersama sesepuh yang lain?
"Saya disini untuk ketemu kamu," jawab Jake membaca pikiran Jungwon.
"Kenapa ketemu saya?"
"Karena belum waktunya kamu kalah, Yang Jungwon. Kamu harus kembali."
"H-hah?!" Jungwon terkejut. "Saya kan udah disini, mana bisa kembali!"
"Ck, kamu pikir saya asalnya dari sini? Enggak. Saya datang dari tempat lain, saya kesini setelah melakukan proses panjang, demi kamu. Saya bisa kembali setelah urusan saya sama kamu selesai. Dan sudah saya bilang sebelumnya, kamu itu sama kayak Daniel. Kamu bisa hidup sekali lagi."
Mata Jungwon menyipit curiga. "Bohong ya? Udah jadi arwah gak boleh bohong lho."
"Saya gak bohong. Ngapain bohong? Saya harus lakuin apa biar kamu percaya?"
"Mudah kok, mbah. Mbah Jake harus ketemu sama Kak Jake temen saya, mau gak mau harus mau. Dengan begitu saya percaya kalau Mbah Jake itu memang jujur."
Terpancing. Jungwon itu sengaja. Sebelum dirinya mati, dia sempat mendengar kalau Jake terdahulu tidak mau bertemu dengan Jake karena teringat masa lalu. Dia ingin Jake terdahulu bisa bertemu dengan reinkarnasinya. Kasihan Jake.
Ekspresi Jake terdahulu berubah dalam sekejap. Ada perasaan tidak suka terhadap permintaan Jungwon yang sepertinya sulit dilakukan.
"Kenapa harus?"
KAMU SEDANG MEMBACA
IERE 2 | ENHYPEN ✓
FantasyIni bukan tentang mereka yang mencari wilayah IERE, tapi tentang mereka yang berusaha melindungi IERE, dan mempertahankan keturunan asli dari wilayah tersebut.