32 | Pengkhianat

7.1K 2.5K 1.2K
                                    

Heeseung terdahulu turun dari mobil dan berlari ke mobil dua dengan segera. Kedua matanya membulat melihat mobil tiga terbakar di tepi jurang sana.

Apakah mereka baik-baik saja? Dia tidak bisa merasakan keberadaan anak-anak itu beserta sang sopir. Dia memejamkan matanya untuk mencari keberadaan mereka, tapi tidak ditemukan. Mereka seolah-olah lenyap.

Pak Lee terdiam menatap mobil tiga yang terbakar, anaknya disana, apakah anaknya sudah... semoga apa yang ada di pikirannya tidak terjadi.

"Orang-orang dari pemerintahan ada di bukit, di jalan turunan sana, dan di dalam kebun itu." Sunghoon terdahulu berbicara. "Mereka semua menggunakan senjata tembak, lebih baik kita lanjutkan perjalanan atau kalian akan mati tertembak."

Jungwon menatapnya tajam. "Kak Heeseung, Kak Jay, Kak Sunoo, Ni-ki, dan sopir mobil dalam bahaya! Kita gak mungkin pergi gitu aja!"

"Kamu buta? Mobil mereka terbakar, apa yang kamu harapkan dari terbakarnya mobil itu? Mereka selamat? Kalau mereka selamat, saya dan Kak Heeseung bisa merasakan keberadaan mereka!"

"Tapi kan kita belum cek kesana!"

"Orang-orang dari pemerintahan keluar dari persembunyian!" Seru Haruto menunjuk ke arah bukit.

Sunghoon terdahulu langsung maju ke depan, ia membuat pedang esnya sendiri lalu mengangkatnya ke depan.

"Pergi, saya bisa tahan mereka. Gak usah khawatir, saya gak akan mati dua kali."

"Mau gak mau kita pergi, tengah hari nanti adalah puncak. Monster buatan pemerintah akan diluncurkan. Kalau kalian mau IERE dan wilayah lain selamat, kita harus ke Dewind sekarang juga, pakai teleportasi," ujar Heeseung terdahulu. "Kalau kalian tanya kenapa kita gak teleportasi sejak awal, jawabannya saya mau memastikan sesuatu. Dan dugaan saya benar."

Jake tak mengerti apa yang diduga oleh pahlawan tersebut. "Memangnya apa? Dugaan Anda bahaya?"

Sembari membuat lingkaran berukiran abstrak dari cahaya, Heeseung terdahulu mengangguk. "Iya, bahaya kalau kita sampai di Dewind tanpa tahu kepastiannya."

"Kenapa masih disini? Cepat pergi!" Perintah Sunghoon terdahulu.

Dengan berat hati, mereka berpindah posisi ke dalam lingkaran tersebut. Jake menggenggam tangan Jungwon yang terkepal, ia menggeleng pelan. Jungwon diam, hampir saja dia membuat kekacauan.

"Saya tunggu kamu di Dewind, Sunghoon," ucap Heeseung terdahulu seiringan dengan terangnya cahaya dari lingkaran buatannya.






DOR!

DOR!

DOR!






Tembakan kembali mengudara, namun tak kena sasaran. Mereka lebih dulu berteleportasi sebelum peluru melukai tubuh mereka.

Sambil menyunggingkan seringaian tipisnya, Sunghoon terdahulu menghilang selama beberapa detik. Kemudian muncul di depan para suruhan dari pemerintah, membuat orang-orang itu terkejut bukan main.

"L-loh?! Bukannya dia kabur bersama orang-orang itu?! Kenapa dia ada disini?! Dia ada dua?" Seru salah satu pria.

Sunghoon terdahulu menghunuskan pedangnya ke depan, kemudian menariknya dan menebas tiga kepala di sekitarnya sambil berkata,

"Masih ingat Park Sunghoon yang dikenal dingin, kejam dan tak kenal ampun? Itu saya, saya akan buktikan itu di depan mata kepala kalian sendiri."

IERE 2 | ENHYPEN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang