Ledakan dari IERE terdengar keras sampai Ice. Para warga merapalkan doa agar diberi keselamatan. Ledakan tadi sangat dahsyat, siapapun tidak akan selamat bila ada disana─Distrik 7, Distrik 8, dan Distrik 9.
Yang Jungwon selaku warga Distrik 9 menatap kosong ke depan. Di Distrik 9 terjadi ledakan, lantas bagaimana nasib kedua orang tuanya?
"Dua pasti hidup, tiga abu-abu, satu pasti mati..." gumam Heeseung terdahulu nyaris tak bersuara. Dia tahu betul apa arti ledakan tadi. Dia bisa merasakan kekuatan api milik Sunoo.
Jungwon terdahulu menatap sendu Sunoo terdahulu. Temannya itu menangis bangga karena reinkarnasinya berjuang dengan baik. Setelah sekian lama, ini adalah pertama kalinya dia merasakan bahagia yang luar biasa dalam hidupnya.
"Kak... habis ini waktunya lo pergi, ya?"
Sunoo terdahulu mengangguk tanpa ragu. Urusannya di dunia telah usai. "Kak Heeseung, Jungwon, dan Jungwon si reinkarnasi... aku pamit, ya."
"Loh, mbah mau kemana?!" Tanya Jungwon terkejut.
"Pergi ke tempat yang jauh dan damai." Sunoo terdahulu terlihat bahagia saat mengatakannya. "Sampai jumpa di kehidupan selanjutnya. Jungwon, kamu hebat."
"Mbah? Mbah Sunoo?!"
Sunoo terdahulu menghilang tanpa jejak. Jungwon sadar beberapa saat setelah hening melanda. Bila reinkarnasi maupun keturunan berhasil menjalankan tugas, maka para pahlawan terdahulu pergi dari dunia menuju tempat peristirahatan terakhir mereka.
"Be-berarti Kak Sunoo..."
"Iya, Won. Sunoo teman kamu berhasil menjalankan tugasnya sampai selesai."
Jawaban Heeseung terdahulu terdengar menyakitkan. Jadi Sunoo telah pergi? Ledakan tadi berasal darinya?
"Berarti setelah saya dan yang lain selesai menjalankan tugas kalian bakal pergi?"
"Jungwon, di dunia ini gak ada yang abadi. Semua akan pergi pada waktunya, begitu juga saya."
"Mbah Heeseung mau pergi juga?"
"Hei. Kak Heeseung sudah lelah, Won. Dia harus pergi, begitu juga aku. Seharusnya kami gak ada saat ini. Tapi karena kalian berjuang melawan pemerintah kami datang untuk membantu."
"Saya gak rela..."
Heeseung terdahulu merengkuh Jungwon ke dalam pelukannya. "Nak, saat ini adalah era kalian. Saya dan teman-teman saya gak bisa berlama-lama di dunia. Saya memang punya kekuatan tanpa batas, tapi bukan berarti saya bebas menggunakannya untuk menentang takdir, termasuk merubah ramalan, saya gak bisa."
"Saya bakal kangen mbah..."
"Kalau kamu kangen sama saya, kamu lihat saja buku sejarah, disana ada foto saya pas muda. Sekarang ayo ke timur IERE, ada monster yang harus kamu kalahkan."
"Sendirian?"
"Sama saya dan Jungwon adik saya tentunya."
"Teman-teman saya gimana?"
"Mereka berjuang di tempat lain sebelum berjuang bersama di Dewind untuk mengalahkan monster terakhir," jawab Jungwon terdahulu. "Kamu harus belajar merelakan mulai sekarang, karena kamu akan mendengar berita kematian dari beberapa temanmu."
"Tunggu, maksud mbah yang me-meninggal lebih dari satu? Termasuk saya?!"
"Hidupmu masih panjang, Jungwon. Kamu gak akan mati karena kamu ditakdirkan untuk menjadi pemimpin IERE. Karena itulah belajar merelakan dari sekarang, kamu akan melihat jumlah temanmu semakin berkurang dari waktu ke waktu."
KAMU SEDANG MEMBACA
IERE 2 | ENHYPEN ✓
FantasyIni bukan tentang mereka yang mencari wilayah IERE, tapi tentang mereka yang berusaha melindungi IERE, dan mempertahankan keturunan asli dari wilayah tersebut.