42 | Kim Sunoo

7.2K 2.3K 1.5K
                                    

Sunoo bersama Jay terdahulu di tengah padang pasir. Angin berhembus kencang sekali sampai Sunoo berkali-kali berbalik badan menghindari pasir masuk ke mata.

Jay terdahulu memantau segala arah. Di kejauhan ada tiga monster menuju wilayah Ice kurang lebih 100 km dari sini. Dia juga melihat warga Dewind berbondong-bondong menuju Ice dari arah yang berbeda, ada yang naik mobil dan ada yang berjalan kaki maupun berlari.

Waktu menunjukkan dini hari, monster-monster semakin menunjukkan diri mereka, semua keluar dari tempat persembunyian. Ini cukup mengkhawatirkan setelah mereka mengetahui ada monster menuju IERE lewat jalur udara, monsternya terbang!

"Gimana ini? Saya harus apa?" Tanya Sunoo meratapi nasibnya yang buruk.

"Lawan salah satu dari mereka, jarakmu terlalu jauh dari tiga monster itu. Kamu harus memilih salah satu dan kesana sekarang juga."

"Ta-tapi orang-orang disana-"

"Pasti ada yang bantu mereka, kamu fokus ke tugas kamu sekarang. Pilih salah satu dan lawan mereka."

Pilihan yang sangat sulit. Sunoo memiliki rasa empati yang tinggi, dia tidak bisa memilih salah satu. Jika dia memilih, bagaimana dengan masyarakat Dewind yang lain? Mereka pasti celaka, jika benar seperti itu Sunoo akan merasa bersalah karena tak bisa menyelamatkan mereka.

Namun perkataan Jay terdahulu memang ada benarnya, dia harus memilih satu di antara ketiga monster itu. Dia belum bisa menggunakan kekuatannya secara penuh, bila dipaksakan akan berdampak buruk pada dirinya sendiri.

Rasa bimbang menyelimutinya. Jay terdahulu berharap Sunoo memilih pilihan yang tepat. Jangan sampai hal buruk terjadi dan menyebabkan semua menjadi semakin parah. Dia tidak bisa melihat siapapun terluka.

"Kim Sunoo?"

Dalam diam, Sunoo menggerakan kedua tangannya pelan-pelan hingga membentuk pola abstrak bercaya oranye-kemerahan. Pola tersebut mengeluarkan api yang semakin lama semakin luas jangkauannya.

Jay terdahulu berjaga-jaga, cahaya dari pola buatan Sunoo cukup terang sehingga memungkinkan monster datang. Dalam hati, Jay terdahulu merasa tidak asing dengan kekuatan seperti itu. Dia tidak bisa mengingatnya, kira-kira apa ya?

"Maaf, cuma ini yang saya bisa," ucap Sunoo pelan.

Cahaya dari pola abstraknya semakin terang, jangkauannya pun lebih luas dari sebelumnya, menyebar ke arah tujuan.

Jay terdahulu akhirnya ingat, kekuatan itu... itu kekuatan warga Fire yang cukup langka dan mendekati maksimal!

"Kim Sunoo, berhenti! Pikirkan kondisi tubuhmu!"

"Gak bisa... saya gak bisa..." lirih Sunoo menolak keras. "Saya mau jalanin tugas saya dengan baik, bukannya kalian percaya sama saya untuk lindungin IERE dari mereka. Tolong biarkan saya melakukan apa yang saya mau, saya gak mau jadi beban buat kalian."

Semakin lama api bermunculan di tubuh Sunoo, mengelilinginya membentuk pola melingkar. Kedua tangan Sunoo mengeluarkan api, pasir mulai bergetar, cahaya semakin terang.

Jay terdahulu melihat ke arah tiga monster, ketiganya berhenti usai melihat cahaya terang yang dihasilkan. Sesaat dia bergeming menyadari sesuatu, ada garis panjang di pasir, garis tersebut mengarah ke tiga monster. Gerakannya perlahan tapi pasti.

Dia kembali menghadap Sunoo dan melihat ke bawah, ada lingkaran di pasir tempat Sunoo berpijak, di luar lingkaran tersebut terdapat garis memanjang yang... tunggu, jadi garis tadi... berasal dari Sunoo?

IERE 2 | ENHYPEN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang