47 | KEJUTAN~

5.7K 2.1K 1.2K
                                    

"Bodoh, kenapa lo lindungin gue hah?! Kenapa lo berkorban demi gue!"

Jake menangis kencang seraya mengoyak tubuh monster berkepala tiga tadi menggunakan pedang esnya. Dia kembali untuk mencari Ni-Ki, dia harus mencarinya.

Diteleportasikan ke tempat Jay berada tidak membuatnya takut untuk kembali. Di pikirannya hanya Ni-Ki, Ni-Ki, dan Ni-Ki.

Pedangnya terus mengoyak tubuh monster berkepala tiga tanpa henti. Sampai akhirnya ia melihat pedang milik Ni-Ki di bawah tumpukan mesin. Jake gemetar, dia lanjut mengoyak tubuh monster itu hingga terbuka lebar dan memperlihatkan hasil koyakannya.

Air mata Jake semakin deras. Dia jatuh berlutut dan memeluk jasad temannya yang kondisinya tak lagi sempurna erat-erat.

Di umurnya yang masih muda, Ni-Ki berhasil menjalankan tugasnya sebagai pahlawan. Dan Jake adalah saksi bagaimana temannya itu berjuang.








































































Heeseung melampiaskan amarahnya kepada monster melata berukuran besar. Itu lho, kata Ni-Ki monsternya seperti ebi furai.

Cahaya merah yang memancar dari Dewind sepuluh menit yang lalu menambah kesan menegangkan. Ditambah lagi kekuatan Heeseung berkobar karena merasa bersalah pada Sunoo. Seharusnya Heessung tidak membiarkan Sunoo menyerang sendirian, seharusnya dia ikut membantu.

Sunghoon terdahulu dan Jay terdahulu belum mengatakan apapun soal Ni-Ki. Mereka tutup mulut karena tidak ingin Heeseung hilang kendali.

Tersisa empat monster lagi. Monster melata berbentuk ular berekor dua, monster yang tidak terlihat wujudnya, sementara dua monster lainnya belum terlihat. Bisa dibilang empat monster itulah yang berada di tingkat paling tinggi.

Heeseung berhadapan dengan salah satunya, yaitu monster melata. Monster itu mengarah ke gedung pemerintahan lewat jalur kereta bawah tanah. Heeseung mengejar lewat jalan atas seraya meruntuhkan tanah agar monster itu tidak bisa kemana-mana.

Tidak semudah itu, monster itu mampu menerobos semua benda bahkan tanah keras. Itu berbahaya, gedung pemerintahan sudah di depan mata dan monsternya masih melata cepat. Di gedung pemerintahan terdapat banyak pejabat penting tengah menunggu giliran untuk pergi karena mobil jemputan dan helikopter belum tiba.

Melihat kedatangan Heeseung dan merasakan guncangan hebat, para pejabat seketika diam tak berkutik. Ingin lari tapi tidak bisa sebab tanah di sekitar gedung pemerintahan terbelah menjadi dua. Disanalah monster melata itu muncul.

Monster itu mengeluarkan suara derik seperti ular karena kesal Heeseung menganggunya. Bisa nya yang beracun dia semburkan ke pemuda itu. Syukurlah kekuatan Heeseung yang lain telah bangkit sehingga dia mampu menahan serangan bisa agar tidak mengenai tubuhnya.

Bisa monster itu berbeda dari bisa ular pada umumnya. Bila kena kulit akan melepuh dan mengeluarkan cairan berwarna hijau. Diobati pun sulit karena kandungan bisanya melebihi air keras. Kemungkinan untuk selamat hanya dua puluh persen.

Melihat para pejabat kesulitan berdiri bahkan berlindung, Heeseung membentuk portal di dekat tanah yang terbelah tadi. Tujuannya agar para pejabat bisa pergi ke tempat aman, monster melata yang satu ini bukan sembarang monster. Heeseung butuh ruang untuk melawannya.

"Cepat pergi!"

Para pejabat terlihat ragu. Namun beberapa ada yang tidak peduli dan segera masuk ke portal sebab melihat banyak warga di lokasi tujuan.

IERE 2 | ENHYPEN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang