06. Jahat + Kasar = Balin

32K 4.1K 349
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

06

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

06. Jahat + Kasar = Balin

Setelah mobil sedan ibunya berhenti di gerbang sekolah, Nara langsung ke luar dari dalam sana. Gadis itu berjalan santai memasuki area gedung sekolah. Hari ini Nara tidak mengikat rambutnya karena masih lembab. Gadis itu membiarkan rambut panjang dengan sedikit gelombang itu terurai.

Di tangan Nara ada sebuah paperbag yang isinya sebuah hiasan guci. Benda itu akan Nara berikan kepada Pak Wono yang menjabat sebagai kepala sekolah Gala High School. Hal itu dilakukan atas perintah ibunya, selain itu Nara juga ingin mengucapkan terima kasih. Pak Wono sudah berbaik hati mau menerima dirinya di sekolah ini disaat sekolah lain menolak dengan berbagai alasan.

"Eh lo!" Nara memanggil murid cowok yang ada di depannya.

"Gue?" Balin menoleh dengan tatapan heran.

"Iya lo, sini." Nara mengisyaratkan Balin untuk mendekat ke arahnya dengan gerakan tangan gadis itu. "Pegangin sebentar."

Nara memberikan paperbag kepada Balin membuat cowok itu terperangah. Diperhatikannya gadis yang sedang berjongkok membetulkan tali sepatu yang terlepas. Balin berpikir Nara memanggilnya karena ada hal penting tapi ternyata hal yang sama sekali tidak penting.

Balin menatap tajam para murid yang menertawakan karena memegangi paperbag milik Nara. Kesal, cowok itu begitu saja menjatuhkan paperbag ke tanah lalu pergi. Nara sudah berurusan dengan orang yang salah. Balin, cowok dengan segala aura menyeramkan.

"Eh sialan lo!" pekik Nara tak kalah kesal, ia berdiri dengan cepat lalu berlari mengajar Balin.
Bug! Nara memukul punggung cowok itu. "Lihat nih, pecah!" ketus Nara memperlihatkan guci yang sudah belah menjadi dua potongan.

Balin menatap tajam Nara, ia sangat kesal dengan sikap gadis itu. Benarkah Nara adalah gadis yang ia tolong? Balin memikirkan hal itu, menurutnya ia seperti menemukan dua orang berbeda di dalam tubuh yang sama.

"Lo tahu siapa gue?" tanya Balin menatap tajam Nara, ia bahkan mendekatkan wajahnya yang menahan amarah itu ke wajah Nara. Seolah mengancam dengan tatapan.

FAKE LIFE  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang