39. Kehadiran Ibu
Cowok dengan style serba hitam itu, duduk santai di bangku yang ada di area permainan di salah satu pusat perbelanjaan. Balin sedang menunggu kedatangan Nara, ia sengaja meminta gadis itu untuk bertemu.
Balin merasa bosan di hari Minggu ini, ia teringat dengan Nara maka meminta gadis itu datang padanya dengan alasan 'asisten'.Bukannya Balin tidak mau menjemput Nara, tapi ingin saja membuat Nara repot. Hiburan bagi Balin adalah rasa kesal Nara, umpatan demi umpatan yang refleks terlontar, serta pukulan jika Nara sudah sangat geram. Mungkin bagi sebagaian orang itu bukan hal baik, memang. Tapi dibalik itu Balin hanya ingin menunjukkan bahwa jadilah apa adanya di depan siapa pun. Saling menerima kekurangan serta mengerti perasaan satu sama lain.
"Nyebelin ya lo!" ketus Nara ketika baru saja sampai.
Balin terkejut melihat kedatangan Nara, sejak tadi ia fokus memainkan ponsel. Diperhatikan tampilan Nara, mengenakan kaus berwarna merah muda, rok putih di atas lutut, sepatu sneakers hitam, tas selempang warna putih.
"Woiii..." Nara melambaikan tangannya di depan wajah Balin.
"Cantik," ucap Balin keceplosan.
Nara terdiam, jujur ia mulai salah tingkah. Nara berusaha untuk bersikap biasa saja, jangan sampai terbawa perasaan.
"Badutnya cantik," ucap Balin menunjuk boneka badut yang sedang di kelilingi oleh para pengunjung yang hendak berfoto.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE LIFE [END]
Teen Fiction[PRIVAT, FOLLOW UNTUK BACA LENGKAP] Bagaimana bisa cewek culun berubah jadi badgirl? Bisa... ~ oOo ~ Korban bully, korban tabrak lari, bahkan sampai koma selama satu tahun. Kehidupan gadis bernama Nara Wirana memang menyedihkan. Tapi semuanya berub...